Chapter 44

366 49 0
                                    


Jangan lupa tinggalkan comment dan Voting ya . karena itu semua berharga bagi para Author ^^



happy Reading! 



drap ... drap 



langkah kaki Rose begitu bersahutan dengan langkah kaki para orang-orang yang berideal bule tersebut. gadis itu kini menginjakkan kaki di Amerika serikat dan ia tak sendiri. 


"huhh .... dasar sultan. kau bahkan tak membawa barang sedikitpun. mana bensin jet tidak diisi. untung saja sempat mendarat ke sini. jika tidak, kita akan mogok di atas awan dan mati konyol," dumel Joy yang masih menatap Rose kesal. 


Rose tak menghiraukan Joy, gadis itu justru memanggil ibunya yang  jauh tersebut. 


"halo, eomma. bisakah eomma mengirmkanku satu supir," pinta Rose dengan nada dewasa pada eommanya. 


"anak ini ... sudah dewasa tapi masih manja. dimana lokasimu nak," tanya Eommanya di seberang sana. 


"di bandara New York," 


"ukhh!," terdengar suara sedak dari panggilan eommanya. sepertinya eomma sedang lihat  malaikat maut, batin Rose. 


"eomma gak mati kan," ucap Rose hati-hati. 


"anak nakal! ngapain kau ke New York sana! kau bahkan tak memberi tahu Eomma. dan satu lagi! eomma tidak mati," omel eomma Rose membuat Rose sempat terkejut dan sedikit menjauhkan ponsel nya dari telinga karena besarnya frekuensi suara sang ibunda. 


"Rose baik-baik aja kok, bahkan di perjalanan kami main roller coaster udara," ucap Rose menjadi riang. 


Joy yang mendengarnya hanya memutar bola mata, ya karena kami terpaksa mendarat darurat di rerumputan luas lapangan pesawat saking miskinnya anak ini. 


"terserah kau saja, eomma akan mengirimkan supir untukmu. tunggu di parkiran. oh ya, Roseana," eomma Rose menggantung ucapannya. "bagaimana dengan gadis yang kau sukai itu. kapan kau membawakannya pada eomma," 


seketika Rose terdiam mendengar ucapan ibunya. "nanti ... Rose berjanji," 


"tapi minimal kirimkan fot-" 


tutt ... 


panggilan seketika diputus Rose. wajah Rose kini berubah raut menjadi datar dan ia kini memasukkan ponsel nya kedalam saku ... manik matanya kini menggelap. Joy yang kini menelan salivanya kasar melihat perubahan raut wajah ketuanya yang berbeda di matanya. 


Rose, apa kau mengeluarkan sisi gelapmu, batin Joy was-was. 


Forever With You (FWY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang