chap 4

1.6K 165 2
                                    

         Jisoo berlari membelah jalur pejalan kaki titik keringatnya bercucuran, jantungnya berdegup kencang,dan matanya berair. Ini sudah ke-2 kalinya ia terlambat, tertinggal bus sekolah. Iya sangat takut sekarang, Jisoo tidak ingin beasiswanya dicabut sia-sia akibat terlambat.

Tin!Tin!

Suara klakson motor dari belakang mengejutkannya. Jisoo menoleh, terdapat seorang gadis berambut pirang yang mengendarai motor membuntutinya di belakang. Gadis tersebut memakai seragam sekolah sama sepertinya.

"Naik ke motorku," gadis tersebut sudah berada di samping Jisoo. Jisoo enggan menjawab, ia terus berlari tanpa menoleh melihat gadis pirang disebelahnya.

"Kau kau tidak ingin beasiswa mau dicabut bukan,Jisoo,"  Jisoo menoleh padanya.

"Kau tahu namaku?," Gadis itu memutar bola matanya.

"Aku melihat Name- Tag mu, " ucapnya sambil menarik tangan Jisoo dengan cepat sehingga jisoo langsung terduduk di belakang jok yang diduduki gadis itu. Motor tersebut seketika melaju cepat menuju sekolah.

    Pintu pagar sekolah sudah ditutup dan dikawal oleh pak satpam. Motor yang mereka tumpangi berhenti di depan pagar.

"Kalian tidak bisa masuk lagi dek," ucap pak satpam tersebut sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Ayolah pak, kami minta maaf sudah terlambat hari ini, izinkan kami masuk, " pinta Jisoo sambil memohon.

  "permintaan maaf kamu sudah saya terima tapi hukuman kalian tidak saya ubah, " Jisoo berdecak kesal mendengar balasan pak satpam di hadapannya ini.

Gadis berambut pirang ini, kini mulai membuka kaca helm full face nya sambil menatap pak satpam.

Ketika wajahnya berubah menjadi takut. Dengan tergesa-gesa, pak satpam tersebut membuka gerbang sekolah dan memberikan jalan akses masuk. Jisoo mengerutkan dahinya bingung pada gadis didepannya ini. iya sama sekali tidak melihat wajah gadis berambut pirang ini karena tertutup oleh kaca helm full face yang digunakannya.

Jiso turun dari motor setelah selesai di parkir. Gadis berambut pirang tersebut membuka helmnya dan menatap Jisoo sambil tersenyum kecil.  Jisoo terpanah beberapa saat melihat pemandangan di hadapannya. Namun Jisoo seketika tersadar, Jisoo membungkukkan badannya berterima kasih.

"Terimakasih banyak !! " ucap jisoo setengah berteriak sambil berlari menuju kelasnya meninggalkan gadis tersebut yang masih melongo.

    Jisoo segera membuka pintu kelas sedikit keras membuat penghuni di dalam kelas terkejut terutama Mrs. Minji yang sedang mengajar.

"Maaf Mrs, saya terlambat," Mrs. Minji menghela nafas.

"Baiklah, Kim Jisoo silahkan duduk di tempatmu," Jisoo menunduk dan berterima kasih kepada Mrs. Minji.

Bisa mulai mengikuti pembelajaran. Untung saja guru mata pelajaran kimia ini tipikal penyabar.

    15 menit berlalu tiba-tiba pintu kelas dibuka, menampilkan gadis ber jaket bomber sambil memakan chupachups di mulutnya.

"Oh ya, kau murid pindahan kan. Silakan masuk," ucap Mrs.Minji mempersilahkan gadis tersebut masuk.

Jisoo? Tentu saja melongo. Pantas saja aku baru melihat wajahnya,  pikirnya.

Gadis berambut pirang itu berjalan dan berdiri di samping Mrs.Minji

       "Namaku Roseana Park ,anak pindahan dari Australia .Salam kenal, " ucap gadis yang memperkenalkan diri nya sebagai rose

Forever With You (FWY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang