Chapter 24

473 66 4
                                    


Mood booster up!








Brakkk!!

"Arrrgggghhhh!!!!," Teriakan yang memiliki makna mendalam akhirnya kembali keluar untuk yang ke sekian kalinya.

"Sialan!! Kau gila! Kau menjijikkan!! Kau tak pantas!!! Kau mengerikan!!! Kau monster !!! Gilaaaa!!!," Teriaknya sambil menghancurkan perabotan kamarnya dengan bringas. Kamar gadis itu kini terlihat berantakan.

"siapa yang ingin kau hancurkan!! siapa lagi hahhh!! arrrrggghhh!!! hiks ... hikss!!! aku membencimu Brengsek!!,"

tangisan pilu juga memiliki makna dendam itu akhirnya keluar lagi. Gadis itu merosot di tepi ranjang, ia menangis segukkan. tidak kuat dengan kejamnya dunia yang penuh dengan banyak topeng menyiksa batinnya. hatinya tidak kuat dipermainkan seperti ini, rasanya seperti ingin berteriak mengatakan pada dunia bahwa dirinya sudah hancur akibat kepercayaan lebih terhadap sahabatnya.

tanpa ia sadari, terlihat manik mata berwarna hazel menatap aktivitasnya dari celah pintu kamar yang terbuka. gadis kecil itu mengeluarkan segenap kekuatan rangka tangannya untuk mendorong pintu yang lebih besar darinya tersebut. memaksakan tangannya yang bergetar membuka tanpa membuat suara keras agar kakaknya tidak mendengar.

tap...tap...tap

langkah kecilnya berjalan dengan hati-hati agar tidak membuat suara sedikitpun, sesekali menghindari banyak serpihan beling yang bertebaran di ruangan itu. karena kaki mungilnya akan tergores dan bisa-bisa membuat kakaknya malah menambah beban pikiran.

Gadis mungil itu akhirnya tiba di sisi kakaknya. tangannya terulur mengusap helaian rambut merah kakaknya yang kusut dan sedikit basah. sang empunya langsung tersentak mendapat perlakuan dari seseorang, gadis itu menoleh cepat pada pemilik tangan tersebut dan mendapati adikknya lah yang melakukan hal itu.

"Jichu ...," lirihnya lemah. gadis bernama Jichu itu tersenyum miris mendengar lirihan kakaknya yang menyakitkan.

"sudah kubilang kak Sooyaa, jangan menyakiti diri kakak kan ... ada apa dengan kakak? bicara sama Jichu... Jichu bakal dengerin kok," tawar Jichu pada kakaknya dengan nada yang penuh ketulusan. kakaknya dapat merasakan ketulusan di dalam ucapan adik kesayangannya itu.

air mata Sooyaa mengalir dari pipi nya, ia tidak tahan melihat adiknya ini . Sooyaa menarik keras lengan Jichu hingga gadis mungil itu sedikit terkejut akan kelakuan kakaknya.

grepp

Sooyaa memeluk Adiknya, gadis itu menumpahkan kesedihannya pada bahu Jichu. "kakak hancur ji ... kakak gak pantas jadi orang baik buat kamu. kakak sudah kotor, kakak bodoh, kak-," tiba-tiba Jichu melepas pelukannya dan menempelkan telunjuk kananya tepat di bibir Sooya. mengisyaratkan kakaknya untuk diam.

"Jichu gak suka kata itu keluar dari mulut kakak, kakak gak kayak gitu. kakak itu baik. Buktinya ... kakak bisa jaga Jichu selama ini saat Ayah pergi ke luar kota," ucap Jichu tak lupa menampilkan senyuman manisnya.

kakaknya terpana mendengar ucapan adiknya, entah mengapa dirinya begitu bodoh sekarang. adiknya saja bisa mengatakan hal itu, kenapa dirinya tidak pernah berpikir seperti itu. Sooyaa mengigit bibir bawahnya menahan tangisan yang akan keluar, matanya terpejam erat saat tiba-tiba merasakan hatinya kembali sakit. seperti disayat-sayat lagi meningat peristiwa yang ia alami beberapa hari yang lalu.

Forever With You (FWY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang