Chapter 47

354 36 6
                                    


Jangan lupa tinggalkan comment dan Voting ya . karena itu semua berharga bagi para Author ^^



happy Reading!


pranggh!!


"Rene!! cukup sudah!," seru Wendy saat melihat Irene melemparkan guci seharga langit itu dengan mudahnya. 


ya. Irene kini berada di apertemennya bersama dengan Wendy. gadis itu menemukan Irene yang di gotong para warga untuk di mukbang rame-rame karena hampir merusak tiang listrik kebanggan di komplek tersebut. Wendy segera menghampiri nya dan melakukan penyelamatan kepada (mantan) sahabatnya itu serta membawanya ke dalam apertemen. Irene terus menggila dan berkomat kamit meminta maaf, namun ditanya alasannya malah menangis. gaje emang nih anak -_ . 



"aku jahat!! aku iblisss!!!," seru Irene sembari frustasi mengacak rambutnya. kini rambut menawan itu berganti menjadi rambut preman pasaran. 


drrttt ... drrtt ... 


ponsel milik Irene bergetar di sebelahnya. Wendy yang masih melihat Irene bodo amat itu memutuskan untuk mengambilnya dan melihat kedua ortu anak itu meneleponnya. tanpa pikir panjang Wendy mengangkat teleponnya. 


sepanjang percakapan, Wendy menjelaskan keadaan Irene. terkecuali peristiwa saat Irene di gendong beramai-ramai seperti artis saat ditemukan. dan guci kebanggan yang pecah akibat ulah konyolnya. 


orangtua Irene seketika khawatir dan berkata bahwa mereka akan menjenguk anaknya besok. juga berterimakasih karena ia menemani Irene yang lagi gila seperti Arthur Joker tersebut.  Wendy mengiyakan dan mematikan sambungan telepon.


Prangghh!!


Wendy yang merasa terganggu itupun akhirya menengok dan menemukan Irene sibuk membenturkan kepalanya pada cermin di ruang tamu yang sebesar tembok hingga menimbulkan retak di permukaan cermin dan kepalannya juga ikut berdarah. 



kasihan cerminnya btw huhuhu :(




Wendy yang mulai kesal dengan tingkah laku Irene yang menjadi-jadi itu akhirnya menghampirinya dan ... 


plakk!!


"sadarlahh Bae Joohyun!," Wendy kehabisan sabar membiarkan Irene yang semakin menyakiti dirinya sendiri. 


Irene masih menatap ke samping karena pipi kanannya di tampar keras dan meninggalkan rasa panas disana. Irene perlahan menggerakan kepalanya dan mulai menatap tajam Wendy. 


"aku tak bermaksud melukaimu, aku ingin membantumu ... ada apa denganmu," jelas Wendy kikuk karena atmosfer yang dikeluarkan oleh Irene begitu mencekam. 

Forever With You (FWY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang