akhirnya bisa up lagi setelah sekian lama dipenuhi kesibukan. maaf lambat yaa ... faktor kesibukan ini masalahnya.
Jangan lupa memberikan Voting karena itu semua berharga bagi para Author, terimakasih ^^.
selamat membaca ...
"Ka-kau ...," suara Jennie tercekat saat melihat sosok di depannya.
"kakak ...," Irene tersenyum tipis sembari menatap kakaknya dengan pandangan sayu.
"nak," sang ayah memanggil Jennie dan mendekat padanya.
spontan Jennie sedikit bergerak menjauh dari posisi baringnya. tatapan Jennie waspada sembari menatap ketiga mahluk itu dengan pandangan layaknya musuh. tubuhnya bergetar hebat menahan amarah, kekesalan, kebencian, dan kesedihan mendalam dalam dirinya yang membuncah. bahkan tubuhnya semakin pucat. ibu Jennie yang melihat hal itu seketika menarik mundur suaminya agar membuat Jennie tenang. Irene yang melihatnya hanya bisa terdiam sembari menahan kesedihan dan penyesalan mendalam, ia tahu, Jennie pasti menyimpan trauma mendalam pada mereka terutama dirinya.
"apa mau kalian! KELUAR DARI SINI SEKARANG JUGA, SUSTER!!," emosi Jennie kini membuncah dan berteriak lantang.
"Kakakk .. kumohon jangan seperti ini," Irene menangis dalam diam.
"MENJAUH KAU! ARGGRRHH!," Jennie memberontak dalam pelukan Irene.
"nona, anda harus menjauh," tiba-tiba suster pesanan Jennie tiba dan segera menlepaskan Irene dengan paksa karena gadis itu sangat sulit dilepas.
"hah ... hah .. hah," Jennie menatap tajam sosok Irene dengan penuh amarah.
"sebaiknya pengunjung perlu keluar, pasien butuh waktu pri-,"
"kami mohon beri kami waktu 15 menit, kami orangtua kandungnya," pinta sang ayah yang membuat hati sang suster menjadi tidak enakkan dan berat hati menerima nya. ia pun pergi meninggalkan ruangan tersebut.
sedangkan Jennie hanya dapat menatap pinta dimana sang suster keluar dengan mata berkaca-kaca. seakan telah dikhianati oleh suster kebanggannya.
tiba-tiba ..
bruk!
seketika sang ibu berlutut, diikuti oleh sang ayah dan Irene. mereka menatap Jennie dengan tatapan bersalah dan menyesal.
"maaf kan ibu ... seharusnya ibu menerima keadaanmu dari kecil. bukan memperlakukanmu dengan kejam saat itu. ibu diselimuti rasa malu dan dibutakan oleh gengsi ibu sendiri ... ibu tidak tahu, jika ibu tidak bisa melihatmu lagi, bisa membuat ibu dihantui rasa bersalah," ibu Jennie berucap dengan suara bergetar.
"aku memang salah ... aku seharusnya menerimamu dan melindungimu, namun ... aku terlalu malu saat itu, aku tidak menyangka kau akan berakhir seperti ini," sang ayah menunduk dengan penuh rasa bersalah.
"aku yang salah disini! aku yang membuat kakak seperti ini!," Irene tiba-tiba berteriak membuat Jennie terkejut.
nafas Jennie kini tak beraturan, jantungnya berpompa cepat membuatnya sulit bernafas, tubuhnya memucat, bibirnya membiru, badannya mengejang. Irene yang melihat hal itu histeris sedangkan orangtuanya segera memanggil suster untuk menangani Jennie.
Irene menggengam erat kedua bahu kakaknya dengan resah, jantungnya berdegup kencang melihat kakaknya yang tercekat meminta tolong, dirinya mulai dihantui rasa panik dan sedih yang berkaloborasi. kakaknya, Jennie mengeluarkan air matanya sembari menggengam dadanya.
"Ji-ss ... o," lirih Jennie pelan sebelum semuanya benar-benar gelap.
drrrt...
"hmm?," Taeyeon mengambil ponselnya saat merasakan benda persegi itu bergetar di saku celana.
Wanita itu kini berada di sebuah Restoran ternama sembari menikmati me time yang selama ini ia tunggu - tunggu. sembari memakan burger, ia merongoh ponselnya.
wanita itu membuka ponselnya dan tentera satu kalimat yang membuat Taeyeon tersedak makanan dalam mulutnya dan langsung berlari keluar dari restoran tanpa ingat membayar .
"woyyy bayarr!," teriak salah karyawan yang sadar kepergian Taeyeon. namun terlambat, wanita itu sudah keburu pergi dengan mobil mewahnya.
disisi lain, Taeyeon sedang berkendara mobil dengan kecepatan tinggi dengan nafas tersegal dan benda cir keluar dari bola matanya. wanita itu menangis frustasi.
"oh tuhan ... masalah apa lagi inii," geram Taeyeon sembari memukul kuat stir mobil.
ia semakin meninggikan kecepatan mobil dan menghilang di balik kabut tebal di malam yang dingin dan gelap gulita.
bersambung ...
see ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You (FWY)
FanfictionKisah perjalanan Kim Jisoo yang begitu rumit setelah kehilangan masa lalunya. Seorang pelajar bernama Kim Jisoo, harus menerima kenyataan pahit bahwa ia terjerat dengan Kim Jennie. Beberapa Sosok yang tidak bisa ia ingat di masa lalunya, pikirnny...