chapter 7

1.1K 132 8
                                    

Enggh....

Jisoo membuka kelopak matanya saat merasakan seseorang memeluk pinggang nya. Jisoo berbalik dan menemukan jennie yang memeluk pinggangnya erat. Kelopak mata Jennie bergerak, namun berusaha merapatkan nya.

"Aku tahu kau pura-pura tidur nyonya jennie," Jennie membuka matanya dan tersenyum lebar.

"Aku sengaja seperti ini untuk terus melihatmu tidur tanpa mendengar ocehanmu," ucap jennie santai.

Ia mengecup bibir Jisoo cepat sebelum akhirnya nya memutuskan mandi dan meninggalkan Jisoo yang masih mematung atas kelakuannya.

Setelah mandi, jennie memakai bajunya dan memutuskan ke dapur. Ia menemukan Jisoo yang sudah mengenakan seragam sekolahnya sedang melahap sarapan, juga kotak bekal di seberangnya.

Kapan dia mandi? Bukannya aku duluan yang mandi?, Batin jennie penasaran. Otaknya berpikir jauh memikirkan Jisoo tidak mandi dan langsung mengenakan seragam sekolah.

"Aku sudah mandi, di kamar mandi dekat dapur. Kau tahu? Sebagai seorang wanita, kau termasuk wanita yang lambat mandi," jawab Jisoo seakan-akan pembaca pikiran Jennie. Jennie terdiam dan memutuskan untuk tidak memikirkannya.

Ditatapnya bekal di seberang Jisoo.

"Bekal punya siapa?," Jisoo menunjuk jennie.

"Aku sengaja membuatkan bekal padamu. Masalahnya setelah ini aku akan berangkat sekolah. Otomatis rumahku akan ku kunci, nggak mungkin kan aku juga ikut mengunci mu," jelas Jisoo saat Jennie ingin membuka mulut. Jennie kembali menutup mulutnya.

Kau boleh mengunci ku kok. Selamanya malahan, Balas Jennie tentu saja dalam hati. Mana berani Jennie nekat itu berbicara kepada Jisoo.

"Aku makan disini," Jennie membuka bekal yang diberikan Jisoo. Teriyaki yang baunya sudah menggugah selera jennie. Tanpa pikir panjang, Jennie langsung menghabiskan makanannya hingga tak tersisa.

"Aku berangkat," ucap jisoo setelah menghabiskan sarapannya. gadis itu mulai beranjak namun tangan kekar Jennie menahan pergelangan tangan kanannya.

"Biar aku yang mengantarkan mu ke sekolah," Jisoo tersenyum tipis.

"Terima kasih,"

"Itu sudah menjadi salah satu kewajiban bagiku," ucap jennie seperti rapper.

"Ha? Apa katamu?,"

"Lupakan,"

Setelah sarapan, jensoo akhirnya berangkat menuju sekolah. Sepanjang perjalanan, hanya suara radio saja yang memecah kesunyian di dalam mobil. Kedua orang itu asik memikirkan dunianya masing-masing, dan enggan berbicara.

"Aku turun di sini saja," ucap Jisoo sesampainya di depan gerbang sekolah. Jennie menatapnya bingung.

"Yang benar saja. Berjalan kaki dari sini cukup jauh ke sekolah. Apa kau tak lihat tanaman sekolah yang luas itu?," Jisoo menggeleng. Ada alasan tertentu kenapa gadis itu menolak diantar sampai sekolah.

"Gakpapa ... Lagi pula kau sudah mengantarkanku ke gerbang sekolah aku sudah berterima kasih," jawab Jisoo.

"Baiklah," ucap jennie pasrah.

Jisoo keluar dari mobil. "Sekali lagi terima kasih Jennie hati-hati di jalan," ucap Jisoo sebelum akhirnya menutup mobil.

Jennie? Tak usah ditanya kan lagi. Wajah wanita itu sekarang menjadi kepiting rebus.

Jennie tersenyum kecil, betapa pedulinya Jisoo padanya.

"Suatu kemajuan untukku dan Rose tertinggal," gumam Jennie sambil meremehkan Rose yang melewati mobilnya dengan santai menggunakan motor Ninja.

Forever With You (FWY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang