Chapter 25

507 65 2
                                    



"Ahhh .... Akhirnya," Rose mendesah lega setelah menghabiskan makanannya.

Ia segera beranjak dari duduknya dan masuk kedalam mobil. Tidak bisa dipungkiri, bahwa perutnya ini sungguh tidak bisa diajak berkompromi.

  Gadis berambut pirang itu sebenarnya kesal dengan perutnya yang ingin muntah. Bagaimana tidak? Ia tidak sadar jika setiap potongan pizza yang ia makan banyak mengandung cabe  Red Savina Habanero , salah satu cabai terpedas di dunia.

Kenapa Rose memesan topping mengerikan itu? Karena gadis itu pencinta pedas.  Namun, tidak bisa memakan terlalu banyak. Nah ... Rose malah memakan sekitar 34 cabai di dalam pizza tersebut yang mengakibatkan perutnya terasa terbakar seperti di neraka. 

bodo amat. ke toiletnya nanti dulu aja. di rumah Jisoo kan sempat, pikir Rose menyadari isi perutnya berusaha meronta-ronta ingin keluar dari tubuhnya. 

Gadis itu langsung tancap gas menuju Rumah Jisoo, butuh sekitar 30 

menit untuk sampai ke tujuannya ... namun butuh juga ekstra kesabaran juga kekuatan untuk mengendalikan perutnya yang seakan-akan akan mendobrak saluran pembuangannya. Rose hanya mengeluh sesekali bergoyang tak jelas di kursi kemudinya, ia semakin mempercepat laju mobil hitamnya,, 


ckittt!!! 



akhirnya mobil Rose sampai di depan pekarangan rumah Jisoo. gadis itu mematikan mobilnya dan berniat ingin langsung keluar. namun sebelum itu terjadi, Rose mengurungkan niatnya. manik gadis itu menangkap sesuatu yang unik di depan rumah Jisoo. 


Seorang pemuda berambut putih keluar dari rumah Jisoo diikuti oleh pemilik rumah di belakangnya, yap Gadis itu sendiri. Rose terdiam menatap interaksi kedua insan berbeda jenis tersebut yang sepertinya mereka sangat akrab, Rose memicingkan mata. ia memicingkan mata, ada apa dengan Jisoo? kenapa matanya sembab? apa dia habis menangis?, batin Rose bertanya-tanya. 


setelah beberapa menit mereka bercengkrama, tanpa Rose ketahui apa yang sebenarnya mereka bicarakan ... mereka akhirnya berpelukan dan pemuda itu melambaikan tangan pada Jisoo. jujur saja ... pelukan itu , membuat Rose sukses cemburu dengan kedekatan mereka. apa mereka pacaran ,pikir Rose mulai kemana-mana. 


nanti saja, aku tanyakan langsung pada Jisoo, batinnya menenangkan. 


Pemuda itu melewati mobilnya, wajahnya yang tadi menunduk kini sedikit tegap lalu menatap mobil Rose sebentar. 


deg !!


pemuda itu langsung berlalu melewati mobil Rose lalu memalingkan pandangannya lurus pada jalannya. meninggalkan pekarangan rumah Jisoo. 


Rose, mematung di tempat. entah mengapa semuanya mendadak berhenti, seakan waktu tidak bergerak. perutnya yang awalnya memberontak kini juga hening. mulut Rose setengah terbuka, matanya nyaris melorot melihat sosok pemuda tersebut. 


"kenapa ... wajah itu," gumam Rose pelan


"aku tidak asing" .











































































Forever With You (FWY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang