chapter 1

1.6K 174 2
                                    

   Tok!tok! tok!!

      Ketukan pintu dari luar rumahnya mengganggu aktivitas Jisoo yang asyik membaca buku. Jisoo membuka pintu dan terlihat wanita berambut pirang mengenakan jas hitam juga beberapa pria berjas di belakangnya. Jisoo mengerutkan alisnya.

"Apa kau bernama Kim Jisoo?" Jisoo mengangguk.

"Perkenalkan, Saya Kim Taeyeon, tangan kanan sekaligus bodyguard nyonya KIM. Saya ke sini ingin memberikan surat ini kepadamu sesuai apa yang diminta beliau," Taeyeon menyodorkan secarik kertas berlipat berwarna keemasan.

"Apa maksudnya ini?,"

Jisoo menerima kertas tersebut dan menatap Taeyeon. Taeyeon mengendikkan bahu.

"Saya juga tidak tahu, dan satu lagi nyonya Kim menyuruhmu untuk bertemu dengannya sore ini di restoran galaxy,"

Taeyeon menyodorkan kartu nama.

"jika ada yang ingin kau tanyakan nanti hubungi saya. Kalau begitu saya pergi,"

Taeyeon dan beberapa lelaki tersebut akhirnya melangkahkan kaki menjauhi rumah sederhana milik Jisoo.

    Jisoo menutup pintu dan masuk ke dalam kamarnya. Jisoo membaca kertas tersebut dengan seksama. rahang gigi  Jisoo seketika merosot, matanya membulat, tubuhnya menegang, rasa sakit di kepalanya muncul kembali.

Hutang macam apa ini?! apa yang dilakukan ayahnya hingga berhutang sebanyak ini!.

  
     Jisoo melipat kertas dan menyimpannya di laci. Pikirannya menghubungkan dengan apa yang dikatakan Taeyeon tadi. Apakah sosok bernama Kim itu meminta Jisoo menemuinya untuk menagih hutang ayahnya.

Jisoo mengusap wajahnya kasar, dia tak menyangka hutang ayah nya sebegitu mengerikan besarnya.

cicilan rumah nya saja di belum bayar, dan sekarang ia harus melunasi hutang ayahnya.

Jisoo merebahkan dirinya di atas ranjang dan menatap langit-langit kamar.

"Jisoo kau harus berani hadapi ini," gumamnya pelan.



















      pukul empat sore, Jisoo sudah berada di depan bangunan megah berlantai 30 tersebut.

tanpa ragu Jisoo memasuki bangunan tersebut dan menemukan Taeyeon di depan lift. Jisoo mendekati Taeyeon dan memberikan secarik kertas padanya.

"Saat kau berada di lantai dua puluh sembilan, berikan ini pada pelayan di sana. Dia akan mengantarkanmu pada nyonya Kim," Jisoo mengangguk dan memasuki Lift.

      Jisoo menaiki lift hingga akhirnya sampai di lantai 29. Ia mendekati salah seorang pelayan dan menyerahkan kertas yang diberikan Taeyeon. Pelayan tersebut segera mengantarkan di Jisoo menuju suatu ruangan yang eksklusif.

di dalamnya terdapat meja makan panjang yang diduduki seorang wanita bermata kucing berumur sekitar 24 tahun. Iya mengenakan gaun hitam keemasan yang terlihat mahal. Pelayan itu akhirnya pergi dan memisahkan mereka berdua. Jiso duduk berseberangan dengan wanita tersebut. 

Tatapan tajam wanita tersebut membuat Jisoo menjadi canggung.

"Apa yang ingin kau bicarakan," mau tak mau akhirnya Jisoo membuka suara mengusir kecanggungan.

"Sudah jelas bukan, aku ingin menagih hutang Siwon sebelum kematiannya itu, tidak mungkin aku disini membahas hal lain," ucap wanita tersebut.

Sudah kuduga, batin Jisoo.

jiso harus berusaha terlihat normal di depan wanita bermata kucing ini.

"Aku akan segera membayarnya," wanita tersebut tersenyum mengejek mendengar kalimat yang dilontarkan Jisoo. Gadis ini terlihat tenang. Iya mencondongkan tubuhnya pada Jisoo.

"Aku tak yakin kau bisa membayar 500 juta kurun waktu dekat titik bahkan pajak bulanan mu saja belum lunas dibayar bukan? Kim Jisoo,"

Jisoo mengernyit bingung. siapa wanita dihadapannya ini ? mengapa dia mengetahui masalah kepribadiannya? ia mulai sedikit waspada dengan wanita bermata kucing ini.

wanita itu kemudian duduk kembali namun tatapannya tak lepas dari, seakan ingin menelan dirinya hidup-hidup.

"Kumohon beri aku waktu untuk membayar hutang ayahku," pinta Jisoo. Wanita itu terlihat berpikir sejenak.

"Kuberi dua pilihan," wanita tersebut menyentuh bibir tebalnya "aku akan memberi waktu 3 hari untuk segera melunasi semua hutang Siwon atau -"

"Apa?," Ucap Jisoo tak sabar, wanita ini sangat lambat berpikir.

"Oleh karena itu aku memberikan opsi ke 2," wanita itu menyeringai kecil sambil menjentikkan jarinya. Seorang pelayan datang sambil membawa kertas lengkap dengan pernah di hadapan titik bisa membaca isi kertas tersebut,
wajahnya seketika berubah.

"Apa maksudnya ini?, " Ucap Jisoo dingin. Wanita itu mengangkat dagu Jisoo untuk menatap manik matanya.

"Tentu saja menjadi Babygirl-Ku," ucap wanita tersebut dengan senyum yang sulit diartikan.

Jisoo terdiam.













"Apa?," Otak Jisoo berpikir keras. Apakah maksud wanita dihadapannya ini ingin menjadi anak angkatnya??.

"Iya menjadi Babygirl-Ku," jisoo berpikir,. Tidak ada salahnya menjadi anak angkat dari wanita pelit waktu ini.

"Baiklah," Jisoo menandatangani surat tersebut.

"ngomong ngomong apa aku bisa mengubah opsi suatu saat nanti?," tanya Jisoo setelah menandatangani surat. Wanita itu mengusap rahang tegas nya dan tersenyum penuh arti.

"Of course," wanita itu terlihat berpikir sejenak merasa janggal dengan pertemuan mereka sedari tadi.

"Apa kau tidak menanyakan namaku?," Tanya wanita itu mulai shader kejanggalan dengan Jisoo yang tampak biasa.

"Apa itu perlu?," Wanita itu menatap datar Jisoo.

"Tentu saja,"

"Baiklah, siapa namamu?,"
































"Jennie, Kim Jennie,"












First story





Jangan lupa voting❤️🎉🎉

Forever With You (FWY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang