chapter 10

858 102 4
                                    


Beberapa menit kemudian ....

"Jisoo?,"

irene yang kebetulan sedang berjalan-jalan di taman selepas dari kantin, menemukan Jisoo yang sedang terpejam di lokasi biasanya ia bersantai.  Irene memanggilnya namun Jisoo kurun tak menjawab.

"Tertidur rupanya," Irene duduk di bangku kosong sebelah Jisoo.

Irene menarik kepala Jisoo pelan agar berbaring di pahanya. Uniknya menatap detail wajah Jisoo yang setia tertidur.

Walau dalam keadaan tidur, kau masih tetap cantik, Batin Irene sembari mengusap pelan permukaan pipi Jisoo.

"Senin nanti akan ada kejutan dariku,hal ini akan paling berkesan khusus untukmu," gumamnya sambil menggenggam kalung Pikachu yang dikenakannya sama seperti Jisoo.

Irene sengaja membelinya sama seperti Jisoo, agar terlihat couple. Memang aneh, padahal irene belum menembaknya dan tidak pacaran. Hanya saja, ia ingin selalu terlihat kompak dengan adik kelasnya ini.

Pikiran irene seketika buyar, saat bel sekolah berbunyi. Irene menghela nafas, padahal ia ingin berlama-lama dalam posisi seperti ini.

Dengan berat hati Irene membangunkan Jisoo.

"Jisoo," irene mengusap pipi Jisoo.  Jisoo tak kunjung bangun sehingga Irene mencubit hidung mungilnya. Perlahan, Jisoo membuka matanya. merasakan  pernafasannya ditutup oleh seseorang.

"Eh kak Rene," Jisoo baru menyadari ia berbaring di paha kakak kelasnya. ia segera mendudukkan dirinya dan melihat  Irene dengan mata merah layaknya seseorang yang bangun tidur.

Padahal baru beberapa menit berlalu, namun Jisoo benar-benar terlelap. Ia benar-benar nyenyak.

"Ayo bangun, bel sudah berbunyi," Irena beranjak dari duduknya dan membantu Jisoo berdiri dengan seimbang.

       Jisoo mengumpulkan nyawanya, iya akhirnya bisa berdiri seimbang. matanya melihat Irene yang tengah menggenggam tangannya sambil tersenyum tulus.

Ahh.... Jisoo ingin selalu seperti ini dengan kakak kelasnya. Jika ia memiliki kekuatan, mungkin Jisoo akan menghentikan waktu dan menikmati moment seperti ini.

"Kapan kakak ke sini?," Tanya Jisoo

"Saat habis dari kantin, biasanya aku selalu kesini. Kebetulan, hari ini aku menemukan seekor panda cantik yang sedang tertidur," Jisoo cemberut, ia tahu siapa sosok panda itu.

"Aku bukan panda," Irene terkekeh mendengar jawaban Jisoo.

"Habisnya matamu berkantung. Lain kali jangan terlalu bergadang yaa ... ," Jisoo mengangguk. Lihat, betapa perhatiannya Irene kepadanya. Irene mengacak-acak rambut Jisoo dengan pelan.

"Kau manis," Jisoo berdehem. Padahal, dalam hatinya ia sudah menjerit histeris akan kata kata pujian Irene. Ia ingin terbang sekarang juga, pikirnya.

"Ayo ke kelas," ajak Irene.

Jisoo menggenggam erat jemari Irene masuk ke dalam sekolah.  mereka pun berpisah,  pergi ke kelas masing-masing dengan hati berbunga.

  

























































Sedari tadi, ternyata Wendy memantau pergerakan Jisoo. Sosok yang membuatnya begitu penasaran mengapa sahabatnya bisa berpaling darinya. 

Ia memantau dari jarak jauh. 

Forever With You (FWY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang