chapter 55

224 29 4
                                    

FINALLY sudah dua tahun ga up, akhirnya bisa update. btw maaf bgt aku ga update karena, akunku di hp hilang (ya hp nya di rampok) jadi sempat pontang panting dan bikin akun lain di whattpad. 

tapi bukan cerita fandom, genre tetep yuri dan futa. klo penasaran bisa check saja di akun Kayaoworan260 . 


kupastikan ni cerita bakal ku up sampe end ya, tapi tiap minggu aku bakal rilis per chapnya. karena aku sendiri baca dulu ni cerita dari awal supaya bisa lanjutkan chap barunya. 


see ya! 



"siapa kau ...,"


"maafkan aku, aku hanya menolongmu untuk terakhir kalinya sebelum aku tenang. kita akan bertemu lain waktu. i love you," bisikan halus dan bau parfum yang sangat familliar di penciuman Jisoo membuat gadis itu sontak meneteskan air mata. 


"Jennie...," isak Jisoo pelan. 


"shtt ... tenanglah. aku akan melepaskanmu, tetaplah hidup ya sayang," bisikan halus itu seakan menghangatkan hati Jisoo yang beku akibat aura ketakutan yang menguasainya. 


crrg..crangh


semua benda yang mengikat Jisoo seketika terlepas, jisoo bisa merasakan tangannya kebas, namun ia merasakan sentuhan halus dari sosok Jennie yang tak dapat ia lihat. 


"i love you too," isak Jisoo saat sentuhan itu perlahan memudar dan bau Jennie menghilang. 


JRENGH!


listrik di ruangan seketika menyala secara mendadak, Jisoo mengusap air matanya. kali ini ia akan berusaha menepati permintaan Jennie. yaitu, ia harus secepatnya keluar dari neraka ini. 

Jisoo berdiri dari tempatnya, dan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk berlari keluar dari ruangan itu. ia memilih jalur kiri, sebab dalam ruangan itu terdapat 3 lorong yang masing-masing mengarah ke arah yang berbeda. tulisan menunjjukan bahwa jalur kanan menuju jalur keluar, namun Jisoo menduga bahwa Suho melewati jalur tersebut sebab arah kabel yang sangat banyak menjalar ke lorong itu. jika jalur tengah, itu tempat dimana ia melihat lautan bebas yang dipenuhi bebatuan runcing. jadi Jisoo berharap bahwa kali ini dugaan nya benar dalam memilih jalan. 


"aku harus cepat," gumam Jisoo pelan sembari melangkahkan kakinya secara mantap masuk ke lorong kiri. 


"honeyyy," teriak suho dari lorong yang sama. 


deg!


'sial, prediksiku salah' batin Jisoo gemetaran setelah memutuskan sembunyi ke salah satu ruangan yang ia tebak sebuah dapur. Jisoo meringkuk pada salah satu meja di situ. 


tap ... tap ... tap


"honeyy jisoo," suara tersebut semakin mendekat


"tuhan, selamatkan aku," Jisoo bergumam pelan. 


tiba-tiba sebuah tangan besar menyentuhnya, Jisoo sontak ingin berteriak, namun belum sempat ia teriak, tangan lainnya berhasil membekap mulut Jisoo. 


"shttt... diamlah, ini aku," ucap seseorang setengah berbisik. 


perlahan bekapan itu melonggar, membiarkan Jisoo berbicara. 

"Rose," gumam Jisoo setengah tak percaya. 


"ya ini aku Jichu," jawab Rose pelan sembari menatap lekat manik Jisoo yang penuh kelalahan dan keletihan. 


"Rose ini kau !," Jisoo memeluk Rose erat sembari terisak dalam dekapan sahabatnya. 


"aku disini Jisoo, aku disini," 






























sebelumnya


"apa kau yakin ini tempatnya," tanya Joy setengah bingung melihat daerah yang terlihat aneh. Rose mengangguk. 

"bagaimana cara kita masuk ke dalam. meskipun ini terlihat terbangkalai, aku tidak bisa meyakinkan kita aman di sana?," Joy menambahkan. 


Rose berdecah lalu menatap Joy, "kau gila atau bagaimana? jelas lah kau harus jadi umpan. nanti jagakan aku selagi aku masuk ke dalam" ucap Rose sambil melengos keluar dari mobil. 


Joy memegang kuat stir mobil sembari menatapnya tajam, "Bos kurang ajar,"

Forever With You (FWY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang