chapter 19

617 84 5
                                    

Flashback

    Hiks ... Hiks

Seorang gadis meringkuk sambil menangis meratapi kesedihannya. Gadis itu berada di belakang  pintu kamar Rose.

Rose yang baru memasuki kamarnya dikejutkan oleh tangisan gadis tersebut. Rose mendekati gadis tersebut.

"Sudah jangan menangis Jichu, " Rose mengusap bahu Jichu. Menenangkan gadis tersebut.

"Ini ... Ini semua salahku. Kenapa ... Hiks ... Kenapa," Jichu mengeratkan kepalan tangannya, menahan amarah.

"KENAPA AKU BEGITU TIDAK TERLALU MEMPEDULIKAN KEHIDUPAN KAK SOOYAA !!," teriak Jichu. Tangan Kanan Jichu bergerak hendak melayang kan pukulannya pada wajahnya sendiri namun seketika ditahan oleh Rose.

"KUBILANG INI BUKAN SALAHMU JICHU , DENGARKAN AKU!," Bentak Rose.  Jichu tertegun sebentar, lalu menangis kembali.

Rose tidak tahan dengan keadaan Jichu yang semakin kacau. Ia langsung menghambur pelukan pada gadis mungil tersebut. Air matanya menetes, tidak kuasa dengan kondisi Jichu yang semakin parah setiap harinya menyalahkan diri sendiri.

"Ini bukan salahmu ... Kumohon jangan seperti ini," lirih Rose di telinga Jichu.

"Kenapa kak Sooyaa meninggal kan ku, Pasta? Apa salah Jichu? Apa dia juga membenci Jichu? Daddy juga kenapa ikutan sembunyikan hal ini dari Jichu dan malah ngizinin kak Sooyaa pergi. Apa yang sebenarnya terjadi?," Rose terdiam sejenak memikirkan ucapan Jichu.

"Ini terlalu rumit Ji , sulit untuk dijelaskan .... Kau masih belum siap untuk mendengar nya," gumam Rose sembari mengusap punggung Jichu.

Rose terdiam, begitu juga Jichu. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Hingga akhirnya beberapa menit kemudian, Jichu membuka suara.

"Pastarose,"

"Hmm,"

"Bawa aku pergi,"

"Hah?,"

"Bawa aku pergi dari tempat kenangan buruk ini. Sebelum Jichu  memutuskan bunuh diri Minggu depan. Jichu tidak tahan, biarkan Jichu memulai hidup baru bersama Pasta. Jichu mau melupakan semuanya, Jichu lebih baik tidak kenal dengan kak Sooyaa. Jichu ingin amnesia selamanya agar tidak mengenali kak Sooyaa aja,"

"Shhtt ... Gak boleh ngomong gitu Jichu. Kak Sooyaa itu kan kakak mu juga. Dia juga ikut ngerawat kamu sampai besar. Jichu tau gak? Kalau amnesia itu sama saja, Jichu gak cuman ngelupain Kak Sooyaa. Tapi kami semuanya," Jichu mengeratkan pelukannya mendengar penjelasan Rose.

"Maafin Jichu pasta!," Seru Jichu pelan. Rose tersenyum dan mengecup leher Jichu sebentar sebelum akhirnya melepaskan pelukan mereka.

"Iya, pasta maafin. Tapi lain kali jangan diulangi lagi ya. Kan pasta masih sayang sama Jichu, masa ditinggalin?," Ucap Rose mendramatisir membuat Jisoo semakin bersalah.

"Hahaha," Rose tertawa kecil melihat ekspresi Jichu yang semakin ditekuk.

"Yaudah, hari ini Pasta antarkan pulang. Kemasi bajumu, besok kita pindah ke Australia," hibur Rose. Jichu mengangkat wajahnya menatap manik Rose.

"Daddy bakalan ngizinin gak?," Tanya Jichu.

"Nanti Pasta kasihtau. Sekarang pulang yuk," Jichu mengangguk semangat mendengar ajakan Rose. Gadis itu mengikuti langkah Rose keluar dari kamar.

Forever With You (FWY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang