chapter 5

1.2K 142 0
                                    

       Rose menawari Jisoo untuk pulang bersama nya sebagai tawaran balik sebab Jisoo menawarinya tadi saat istirahat. Jisoo pasrah menerima tawarannya, Rose terus mendesaknya dan disinilah mereka, parkiran sekolah.

"Naik," ucap Rose setelah ia mengeluarkan motornya dari tempat parkir. Jisoo sudah siap ingin naik ke motor Rose namun tiba-tiba sepasang tangan kekar menarik tubuh Jisoo menjauh.

Jennie menyeret tubuh Jisoo masuk kedalam mobilnya.

"Masuk," jennie berujar dingin. Jisoo menggeleng cepat.

"Aku sudah janji pulang dengan Rose," jisoo menatap Rose di ujung yang menyadari bahwa Jisoo sudah jauh darinya. Ros turun dari motornya dan berjalan menuju Jisoo dan jennie.

"Masuk!," Jisoo menggeleng membuat jennie berdecak kesal. Tanpa pikir panjang jenny mendorong jennie paksa ke dalam mobil. jennie berlari masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan Rose yang telat mencegah mobil tersebut kabur membawa Jisoo.

     Rose berdecak kesal, meruntuhkan kecerobohannya. Andai dia tahu bahwa Jisoo dibawa kabur oleh mobil itu, iya tak akan berjalan santai. Namun terlintas dari benaknya, siapa wanita bersama Jisoo tadi.

Rose tidak melihat wajah wanita tersebut karena posisinya membelakangi Rose. Namun, ia merasa sangat familiar dengan tubuh dan cara ia berlari memasuki mobilnya.  Jantung Rose berdegup kencang, iya khawatir, pikirannya mengingatkan dirinya pada sosok berhati iblis beberapa tahun silam. Namun Ros berusaha menyangkalnya.

"Tidak mungkin, dia takkan bisa mencari jisoo-ku," gumamnya berpikir positif.

Tiba-tiba dering telepon masuk membuyarkan pikiran nya. Rose mengangkat telepon, sedikit kesal.

"....."

"Ya, aku masih di sekolah,"

"....."

"Aku pulang sekarang,"

"....."

"Baiklah, bye,"


Rose mematikan sambungan telepon secara sepihak. Rose diam, pikirannya menerawang jauh pada wanita bersama Jisoo. Jujur saja, otaknya kini tidak bisa melupakannya, firasatnya semakin yakin bahwa wanita itu yang ia maksud.

Rose mengusap wajahnya kasar, ponsel di tangannya dimasukkan ke dalam kantong celana. Rose kembali menaiki motornya.

"Tenanglah Rosie, itu hanya imajinasimu saja," ucapnya menghibur dirinya.

Rose menyalakan motor dan pergi meninggalkan tempat parkir.












Untuk Chapter 5  ini mungkin fokus Ama Rose aja, jadi pendek.








Jangan lupa voting ❤️🎉🎉.

Salam hangat

Rosie Park















Forever With You (FWY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang