chapter 29

412 53 7
                                    

"dimana tempat layak seharusnya diriku ditempatkan. Tidak,hanya waktu yang bisa mengaturnya," - Kim Jisooyaa









Happy reading!


BRAKK!!

"Aduh!," Jisoo menarik tangannya dengan cepat setelah barbel seberat 5 kg jatuh bebas dan tepat jatuh manis pada tangannya. 

seketika Irene dan Rose yang asik beradu sapu kini bereaksi. mereka berlari menghampiri Jisoo. 

"Jisoo! kamu gakpapa?!," Irene mengambil lembut  telapak tangan kanan Jisoo yang agak memerah, lalu mengusap nya pelan. 

belum sempat Jisoo mengangguk, tiba-tiba sebuah telapak tangan besar menangkap lengan Jisoo dan menariknya hingga gadis itu menjerit kesakitan. 

"aduh!!," Jisoo semakin meringis saat tangan bengkak nya di tarik tak berperikemanusiaan. 

"Jisooo!! kamu gak papa?! kenapa!! apa si tua itu menyakitimu?!," Rose berhenti dan melemparkan banyak pertanyaan pada gadis mungil tersebut. 

"bodoh! kau yang menyakitinya! tangannya sakit tepat di tempat kau menggengamnya. enak banget nyalahin aku. mayat hidup," ucap Irene tak terima. 

Rose melirik nya sekilas, lalu kembali menatap Jisoo. "benarkah itu Jisoo," tanyanya dengan wajah khawatir. 

"e-enggak kok," Jisoo menggaruk tekuknya yang tidak gatal. seketika tatapan Rose melembut melihat wajah Jisoo yang tidak sebanding dengan apa yang ia ucapkan. i know your lie baby, batin Rose sedikit bersalah. 

ditariknya lembut tangan Jisoo yang mulai membengkak mendekat pada wajahnya dan ... 

cup

Rose mengecupnya sekilas, terdengar b aja memang. namun tidak bagi para penonton di area itu. Lisa dan Seulgi terkejut mematung, Irene? tentu saja syok dan langsung menghampiri Rose. 

brugh!

Irene mendorong Rose hingga gadis itu tersungkur sambil meringis pelan. manik cokelat kehijauan nya menatap tajam si gadis berambut pirang yang malang tersebut. 

"jangan pernah melakukannya lagi! berani kau mengecup lengan kekasihku," ucap Irene penuh penekanan. ia merasa sangat cemburu sekarang, siapa yang tidak Cemburu melihat lengan kekasihnya dikecup romantis. sedangkan ia? tidak pernah mengecup sama sekali. ini curang!. 

ia mengalihkan tatapannya menuju Jisoo. ditatapnya wajah Jisoo dengan tatapan teduh dan melembutkan. gadis itu berjongkok dan mengecup cepat punggung tangan Jisoo, menghilangkan jejak bibir menjijikan Rose di sana. setelah itu, gadis itu langsung merengkuh posesif kekasihnya yang masih mematung akibat ulahnya tadi. 

"Jisoo ... jangan pernah melakukan hal itu bersama orang lain selain diriku, kau kekasihku. kumohon," bisik Irene dengan nada bergetar menahan rasa nyeri di dadanya melihat adegan yang ia lihat barusan. 


"aku tahu kau tidak tahu maksud itu, tapi kumohon ...jangan lakukan itu lagi, berjanjilah padaku," ucapan Irene terdengar seperti memohon yang bernada bisikan halus di daun telinga Jisoo. 

Jisoo merasa tenang mendengar suara Irene, tangan gadis itu merayap pada punggung lebar kekasihnya. membalas pelukan tanpa ia sadari dan berucap. hatinya merespon otomatis pada ucapan halus kekasihnya. 



"baiklah Bae ...," 





























































Forever With You (FWY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang