Bantuin koreksi typo ya🤗
makasiii :)Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan, apa yang akan terjadi kedepan tidak ada yang tahu. Maka dari itu jangan berbuat semaunya, lakukan sesuatu yang bisa dinikmati dimasa depan, bukan menyesalinya.
Udara dingin, langit yang gelap, serta terdapat bulan dan kerlap-kerlip bintang yang tersangkut disana. Waktunya, bisa dikatakan sangat tepat untuk beberapa orang mengistirahatkan tubuh.
Malam yang tenang. Disaat jalanan tidak sepenuh saat terang. Disaat kota benar-benar terlihat seperti berheti dengan waktu yang terus terlewati.
Tapi tidak untuk Naruto. Pemuda itu terlihat tengah berjalan terburu melewati sepinya trotoar kota. Ia harus tepat waktu untuk kembali kerumah, ia tak ingin terkunci dan harus tidur diluar lagi.
Wajahnya terlihat panik, sementara kakinya terus mengambil langkah lebar yang terburu sampai matanya menangkap sesosok wanita bersurai pirang panjang sedang berdiri dilantai teratas gedung yang sudah tak terpakai lagi.
Naruto menghentikan langkahnya. Ia menatap penuh kecurigaan juga was-was wanita itu. Dilihatnya sosok itu merentangkan tangannya, dan seketika itu pula matanya melebar saat melihat wanita itu semakin lama semakin berjalan maju seakan ingin menerobos ruangan tak berdiding itu untuk menjatuhkan dirinya.
‘Tidak! Ini tidak baik’ Naruto membatin panik. Kepalanya memutar kejadian-kejadian mengerikan yang pernah ia alami dulu membuat kepanikan itu berubah menjadi ketakutan. Tubuhnya mengigil juga tangannya yang mulai bergetar hebat seperti merasakan kembali luka yang pernah terlukis disitu.
Tidak. Naruto tidak ingin dilewati takdir lagi kali ini. Sudah cukup ia melihat orang-orang yang disayanginya meregang nyawa dihadapannya. Ia harus bertindak. Dengan cepat Naruto berlari kearah gedung yang sedikit jauh dari tempatnya berdiri.
Naruto sesekali melirik wanita yang masih berjalan maju dengan merentangkan tangannya. Ia semakin panik karena wanita itu sudah mencapai batasnya.
‘sedikit lagi’ Batinnya.
“TIDAKKK! NONA JANGAN LAKUKAN ITUUU!” Teriak Naruto yang masih berlari. Jarak gedung itu dengannya sudah sangat dekat. Namun terlambat, wanita itu sudah menjatuhkan tubuhnya dan terjun bebas dari lantai 5. Lantai teratas gedung itu.
Naruto masih berlari dan menaiki tumpukan batu bata lalu melompat dari sana “tidak akan kubiarkan, SADARLAH NONA!!.” Teriak Naruto saat tubuhnya sudah melayang hendak menggapai.
Happ
“akhh”
Brukk
***
Manusia dapat bertahan selama 4 minggu tanpa makanan, 4 hari tanpa minum, dan 4 menit tanpa udara. Namun, manusia tidak akan bisa bertahan selama 4 detik tanpa harapan.
Seorang gadis tengah berjalan lemah melewati orang-orang yang menatap aneh dirinya yang berpenampilan lusuh, mata membengkak dan rambut yang acak-acakan. Tanpa peduli sekitar gadis itu tetap berjalan dengan pandangan lurus yang kosong. Tujuannya sekarang hanya tempat yang jauh dari keramaian.
Gadis itu kini berhenti didepan sebuah bangunan setengah selesai. Sepertinya pembangunannya dihentikan. Gadis itu mulai berjalan masuk dan menaiki satu persatu anak tangga tanpa pegangan.
Kini ia telah sampai dilantai teratasnya, raut wajahnya datar dengan mata yang melihat kelangit kelam malam seperti menerawang sesuatu. Tangannya terangkat seperti hendak mengambil satu-satunya benda yang tergantung dilangit malam itu.“Bawa aku Tuhan”
“aku…
“aku tak sanggup” Lirihnya. Kini ia sudah menundukkan kepalanya. Bahunya bergetar, ia menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apocryphal (end)
Fanfiction[NARUFEMSASU] "Ada kalanya, seseorang pergi, namun takkan pernah pulang." -Apocryphal. "Kamu baik-baik aja, kan?" "Pergi, sial!" "Gimana cara bikin kamu bahagia, Sas?" lelaki itu menatap tepat pada mata gadis didepannya. "Mati saja." [BELUM DIREVIS...