Ketigapuluh satu

166 29 16
                                    

Happy Reading ♡

Can I just stay here?
-🌼

“Ini rekaman cctv yang tersisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Ini rekaman cctv yang tersisa.” Naruto meletakkan sebuah flashdisk diatas meja yang menjadi pusat perhatian semua orang kecuali lelaki disudut meja.

“Aku sudah memeriksa semuanya, tapi tidak satupun orang asing yang terlihat selain lucas.” Seseorang mengambil benda itu untuk disambungkan pada laptop.

“Benar, mereka melewati titik buta kamera tanpa memberi tahu mu.” Ucap Rendar Arjuna, pria berumur tigapuluh delapan tahun yang dipenjara 5 tahun karena merampok dan membunuh pejabat yang diduga seorang koruptor.

“Kalau tahu titik buta kamera CCTV, berarti orang itu sudah kenal benar rumah mu.” Pria dengan ikat kepala maju untuk melihat jelas rekaman. Jeovano Lee, lelaki tinggi berusia tigapuluh tujuh tahun yang dipenjara 6 tahun karena menusuk ayahnya yang berusaha mencelakai ibunya.

“Pasti orang terdekat, musuh alami keluarga.” Tala tersenyum miring setelah mengatakannya. Harutala Sembagi, pria menawan dengan senyum mengerikan, nyatanya dia disebut psychopath, sampah masyarkat, karena membunuh dan memutilasi seseorang dan hanya dikurung 10 tahun penjara. Namun, dibalik semua itu, alasannya karena bajingan yang memperkosa ibunya. Pamannya sendiri, yang kini telah menyatu dengan tanah tapi tanpa utuh.

Lelaki dengan luka di hidungnya menatap Naruto. “Tiga Wanita, tapi, apa motifnya?” Craney Bee lelaki kurus usia tigapuluh enam tahun bertanya, pria ini adalah penipu handal yang mengandalkan motiv untuk menang. Ia dipenjara 5 tahun karena menipu para pengusaha serakah dengan membuat perusahaan rekayasanya sendiri.

“Tidak perlu ada motif juga bisa, terkadang beberapa orang membunuh karena mereka ingin.” Terdengar suara Wanita dari arah belakang. Aimee Shareef wanita dengan bandana hitam dikepala dan beberapa kaleng minuman ditangannya. Tahun ini usianya tigapuluh enam tahun, tahun ke-2 ia bebas setelah dipenjara 3 tahun karena memukuli orangtua yang melakukan kekerasan terhadap pasiennya.

Semuanya mengangguk setuju dan menerima uluran sekaleng minuman dari satu-satu Wanita disana, kecuali Naruto dan lelaki disudut meja, Naruto masih dibawah umur. Suara derit meja yang bergeser mengalihkan semua pandangan pada lelaki berkacamata yang sedari tadi diam kini berdiri hendak meninggalkan tempat.

“Mau kemana?” Aimee bertanya membuat lelaki itu menoleh lalu mengangkat bungkus rokok.

Dia Julian Taksa, lelaki berkacamata dengan bekas luka dipergelangan tanganya. Julian adalah peretas handal, ia dipenjara 4 tahun karena meretas ATM seorang oknum yang diduga koruptor. Dan sialnya, ayahnya sendiri.

Naruto menatap kepergian orang itu, dia penasaran dan memutuskan untuk menyusulnya. Naruto bangkit dari dudukannya mengundang tatapan tanya sekali lagi dari yang lainnya. Anak itu memberi isyarat yang membuat mereka mengerti.

“Jangan terlalu banyak bicara, dia ngga suka.” Mark memberitahu lalu mengambil tempat disamping Aimee.

Malam pukul sembilan hari ini lebih dingin dari biasanya, entah karena suhu yang meningkat atau keadaan yang memberi pengaruhnya. Dibalkon restoran lima lantai ini berdiri dua orang pria dengan usia beda. Asap yang dihembuskan salah satunya menambah warna kelam malam tanpa bintang.

Apocryphal (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang