Haywoo!!
Saya balik lagiii ^Mau bilang 'Happy 5K pembaca!!' 😆
Makasi bangett sama kaliann <3
yang uda mau mampir dan baca cerita ini <3"Semoga masih betah, ya." -kata Naruto.
Sasuke mah iya-iya aja, ngikut.Sayangg kaliann yang udah bacaa!!
Makin sayang lagii sama kaliann yang sekalian ngevote :^
Dan, tambah makin sayang lagi sama kalian yang mau komen <3Jangan jadi Silent Reader, ya.
Happy reading ♥
🦔
🦔"Pastinya itu kamu, dan akan selalu kamu."
-Naruto Alizandra Wheeler“Masuk.”
Ajak Shikamaru setelah membukakan pintu pagar hitam rumahnya. Naruto diam sejenak lalu menggeleng kecil.
“Nggak bisa..” Ucapnya. Shika menaikkan alisnya bertanya. “Mau pergi?” Tanya pemuda itu. Naruto mengangguk.
“Mau ke minimarket, udah dua minggu nggak masuk.” Jelas Naruto, ia sedikit meringis mengatakannya.
“Dua minggu? Dateng nanti, cuma bakal dapet surat pemecatan.” Pemuda bermata sipit itu mengatakannya seolah ia sedang memberi tawaran. Dan Naruto pun menyorakkan kata benar dalam hati.
Dua minggu tidak masuk tanpa kabar dan tanpa izin, adalah seni untuk kehilangan pekerjaan. Dan jika datang tanpa persiapan hanya mencari mati saja dengan langsung ditendang.
“Masuklah, ada yang mau ku tanya kan.” Ajak Shika lagi. Naruto menyerah, ia mengangguk lalu kembali membawa motornya memasuki halaman rumah Shikamaru yang tak terlalu luas, tapi cukup tertata dan cantik dengan bunga-bunga disekitarnya.
Setelahnya, ia mengikuti Shikamaru yang kini membuka pintu rumahnya. Saat pintu terbuka, Naruto disuguhkan tatanan rumah bergaya Amerika Clasic dengan prabot yang tertata rapi. Rumah ini hanya satu lantai tapi cukup luas.
Shikamaru menutup kembali pintunya lalu berbalik menghadap Naruto bermaksud mengajak pemuda itu ke kamarnya.
“Loh, pulang naik apa, nak?” Sebuah suara dari dapur mengalihkan atensi kedua pemuda disana. Naruto menatap Shika yang juga balas menatapnya dengan ekspresi berbeda.
“Tadi, kan, bunda bilang, biar bunda aja yang jemp-
Wanita dengan apron coklat itu tidak melanjutkan kata-katanya melihat pemuda lain yang ada disana sedang bertatapan dengan anaknya.
“Eh, ada tamu. Temen kamu, nak?” Tanyanya, menghampiri.
Shikamaru memutuskan pandangannya pada Naruto lalu berkata, “Ke kamarku saja.” Ucapnya lalu melengos pergi tanpa menatap sang ibu. Liana, wanita itu memandang sedih Shikamaru yang masih bersikap seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apocryphal (end)
Fanfiction[NARUFEMSASU] "Ada kalanya, seseorang pergi, namun takkan pernah pulang." -Apocryphal. "Kamu baik-baik aja, kan?" "Pergi, sial!" "Gimana cara bikin kamu bahagia, Sas?" lelaki itu menatap tepat pada mata gadis didepannya. "Mati saja." [BELUM DIREVIS...