Happy reading ♡
Deru motor asing terdengar dan mengalihkan perhatian siswa SMA Asia yang berada dekat dengan gerbang sekolah. Semua atensi sekarang terarah hanya pada lelaki yang baru saja turun dari motornya setelah memakirkan.Lelaki berjaket kulit itu berjalan santai menyusuri koridor sekolah, mengabaikan tatapan heran orang-orang yang ada disana.
Naruto Alizandra Wheeler. Hari ini, pemuda itu tampak berbeda. Bukan lagi laki-laki culun dengan tundukan kepalanya saat berjalan. Kini, lelaki itu berjalan tegap dengan tatapan datar lurus kedepan.
Rambut yang semula pirang kini sewarna madu. Netra tajamnya yang biru gelap sekelam lautan dalam. Tatanan surai yang biasa rapi itu sedikit berantakan. Pahatan sempurna wajah serta hidung mancungnya sekarang terlihat jelas.
Tidak ada lagi kepala menunduk, auranya pun berbeda.
Beberapa siswi yang melihatnya sempat terpesona bahkan tak mengenalinya. Tidak menyangka dengan perubahan Naruto setelah seminggu tak terlihat.
Pemuda itu berjalan dengan biasa melewati segerombolan siswa yang sedikit ia kenal, salah satu kelompok yang turut membully dirinya. Sampai tiba-tiba sebelah kaki terjulur kedepan untuk mencekal kakinya. Namun, Naruto melihat, dan dengan gerakan kilat ia melewati dan balik menendang kuat kaki salah satu siswa itu hingga terjatuh.
Brukk
“Awh.. Shit!” Raungnya kesakitan akibat benturan keras dibagian belakangnya. Naruto tersenyum remeh saat melirik dari samping.
Sampai tiba-tiba suara derap kaki terdengar.
“Lee! Kamu Nggak apa-apa?” Seorang gadis datang dan membantu Lelaki tadi berdiri.
“Heh! Pembunuh!” Naruto merasakan sakit ditelinganya setelah mendengar ucapan frontal gadis itu. Ia maju dan menatap tajam punggung Naruto.
“Dasar tidak punya hati! Memang pembunuh rata-rata seperti itu, ya. Tidak pandang bulu, bahkan sampai saudara sendiri.” Bentaknya.
Naruto menarik nafasnya menghiraukan telinga yang kini berdenging. Pemuda itu membalikkan badan untuk menatap gadis itu dan mensejajarkan mulut pada telinganya.
“Kenapa? Mau jadi korban selanjutnya, hm?” Bisiknya lirih membuat Amara, siswi kelas XI yang tadi menghinanya terdiam dengan mata membola lebar. Suara Naruto memang melirih namun menusuk dan terdengar menyeramkan.
Melihat tidak ada respon yang diberikan lawan bicaranya, Naruto pun berbalik dan kembali melanjutkan jalannya dengan santai.
Benar, Naruto Alizandra Wheeler yang sekarang berbeda.
***“Naruto”
Sang empu membuka mata saat mendengar namanya dipanggil. Niatnya tadi ingin tidur sebentar. Disampingnya, kini ada Sasuke yang memandanginya. Naruto sempat terkejut tadi, tapi ia berhasil mengendalikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apocryphal (end)
Fanfiction[NARUFEMSASU] "Ada kalanya, seseorang pergi, namun takkan pernah pulang." -Apocryphal. "Kamu baik-baik aja, kan?" "Pergi, sial!" "Gimana cara bikin kamu bahagia, Sas?" lelaki itu menatap tepat pada mata gadis didepannya. "Mati saja." [BELUM DIREVIS...