Hai.. Makin sepi yaa hihi, Happy Reading 🌺
Naruto sedang berjalan santai menuju kelasnya, bel sebentar lagi berbunyi. Ia datang lebih lama dari biasanya, tadi ia mencoba masak.
Naruto hanya memasak yang menurutnya mampu ia lakukan dengan modal ingatan yang ia lihat dari Bii Sara saat ingin membantu memasak. Naruto memasak nasi goreng dengan telur diatasnya, terlihat tidak buruk untuk pemula dan ia juga merasa kalau masakannya lumayan. Naruto juga meninggalkan sepiring nasi goreng untuk Menma. Ia berharap kakaknya itu memakannya.
“Naruto!”
Acara berjalannya terhenti kala suara familiar memanggil namanya, Naruto menoleh melihat Kiba dan yang lainnya memberi kode padanya untuk mendekat.
Naruto yang mengerti berjalan mendekat. Ia tersenyum saat jarak sudah terkikis, sekarang ia tak begitu canggung dengan mereka.
Kiba merangkul bahu Naruto, “tumben lama” ucap Kiba yang mendapat anggukan dari yang lain. Naruto menatap Kiba lalu menampilkan cengirannya, “tadi membuat sarapan dulu kak.” Jujur Naruto. Membuat mereka mengangguk.
“Saat istirahat pergilah ke atap, ada yang mau aku tanyakan.” Pinta Gaara yang berada disamping Neji. Naruto mengalihkan pandangannya pada Gaara, lalu menatap Neji. Menatap bergantian seperti itu beberapa saat.
“b-baik kak.” Ucapnya tak enak pada Neji. Ia takut kalau Neji akan marah, karena Gaara sudah terlalu baik padanya.
“Heyy, kenapa begitu? Kita semua akan berada disana.” Neji yang mengerti segera meluruskan membuat Naruto bernafas lega. Shikamaru yang melihatnya terkekeh.
“Kau inii..” Ucapnya sambil mengacak rambut Naruto pelan. Shikamaru lebih tinggi sedikit dari Naruto, jadi memudahkannya untuk melakukan itu. Naruto menatap polos Shikamaru dan yang lainnya cengo. Pertama kali melihat Shikamaru seperti ini.
“Ada apa?” Tanyanya datar yang mendapat gelengan serentak dari teman-temannya.
“Yasudah, kau kembalilah kekelas. Kami juga akan masuk kelas.” Ucapnya dengan nada yang kembali terdengar malas.
“Sipp kakk!!” Naruto mengangkat kedua jempolnya dan tersenyum menampilkan gigi putihnya lalu sedikit berlari menuju kelas yang sempat tertunda, di ikuti ke empat kakaknya.
***
Jangan menjadi pendendam, untuk seseorang yang tak berperasaan. Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan tidak akan menyelesaikan suatu permasalahan.
Pintu dibuka dan menampilkan beberapa maid yang menunduk hormat pada Tuannya yang baru saja pulang dari tugas luar kota. Minato berjalan santai diikuti Kakashi setelah menganggukkan Minato berjalan santai diikuti Kakashi setelah menganggukkan kepalanya kepada maid untuk menyuruh mereka pergi.
“Apa setelah ini ada pertemuan?” Tanya Minato pada Kakashi.
Kakashi terlihat sedang menggeser-geser layar Ipad ditangannya. “Untuk hari ini, setelah jam makan siang bertemu dengan pemimpin Godiva corp, Tuan.” Jawabnya sopan. Minato hanya mengangguk dan membawa langkahnya menuju ruang kerjanya.
“Baiklah, kau boleh kembali lagi siang nanti. Aku ingin mengurus beberapa dokumen sebelum makan siang.” Minato membuka tas kerjanya. Kakashi yang melihat juga mendengarnya menatap tuannya dengan tatapan yang sulit diartikan.
“Istirahatlah Tuan, biar saya menggantikan anda saat pertemuan nanti.” Ucap Kakashi. Bukan tanpa alasan ia berani mengatakannya, Kakashi sudah menjadi kepercayaan keluarga Wheeler selama hampir 20 tahun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Apocryphal (end)
Fanfiction[NARUFEMSASU] "Ada kalanya, seseorang pergi, namun takkan pernah pulang." -Apocryphal. "Kamu baik-baik aja, kan?" "Pergi, sial!" "Gimana cara bikin kamu bahagia, Sas?" lelaki itu menatap tepat pada mata gadis didepannya. "Mati saja." [BELUM DIREVIS...