Prolog + Cast

1.6K 68 2
                                    


Apocryphal.

"Lihat, dan rasakan, bagaimana hancurnya."
-Apocryphal.

Tuhan hanya memberi apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tuhan hanya memberi apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.

Naruto, pemuda itu ingin mendapati kebahagiaan tanpa adanya rasa sakit dari penyesalan. Naifnya, dia ingin semua merasakannya, termasuk orang yang selalu menorehkan luka padanya.

"Sas, ini" lelaki itu memberikan kepalan tangannya

"Apa?"


"Hatiku." Dia terkekeh saat melihat wajah kesal gadis didepannya


"Apaansih, itumah tangan kamu!"


Gadis itu memalingkan wajahnya kesal, tapi malu, dan semakin kesal ketika mendengar tawa renyah lelaki disampingnya.

...

Tapi, semuanya berubah dalam waktu setengah sore.

...

"Sas, aku antar pulang ya."

"Ngga perlu."

"Hala.. Izinin aku." Lirih lelaki itu.

...

"Sas, jangan begini, kasih aku waktu buat jelasin semua."


"Pembunuh, tetap pembunuh."

...

"Kamu baik-baik aja kan?"

"Pergi, sial!"


"Gimana cara bikin kamu bahagia, Sas?" lelaki itu menatap tepat pada mata gadis didepannya.

"Mati saja."

...

"Percaya sama Naru, yah." Naruto menahan pukulan ayahnya

"Tidak. Anak sial!"

...

"Bukan aku kak! Aku ngga pernah lakuin itu."

"Diam. Pembunuh!"

Kembali dirinya mendapat pukulan itu. Bukan hanya fisik, sakitnya sudah berbeda,  tidak bisa di deskripsikan, namun jika di rasakan seperti ingin, mati.

...

"Bu.. Kangenn"

...

Apocryphal (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang