Ke empatpuluh

126 20 1
                                    

Haloo lagiii

Happy Reading..


"Kenapa kakimu?" Tanya Kakashi saat melihat cara jalan Naruto yang aneh sementara yang ditanyai hanya mengendikkan bahunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kakimu?" Tanya Kakashi saat melihat cara jalan Naruto yang aneh sementara yang ditanyai hanya mengendikkan bahunya. "Jatuh dari tangga." Ungkapnya.

"Dasar ceroboh!" Kakashi menepuk kuat bahu Naruto yang sudah duduk disampingnya. Mereka kini duduk ditaman belakang tempat kesukaan Kakashi bermalas-malasan.

Naruto tidak membalas pukulan Kakashi namun menatap sebal orang tua itu. "Ashi" Panggil Naruto.

Kakashi menoleh heran. "Tumben, pasti ada maunya." Celetuk pria dengan kemeja hitamnya.

Naruto tersenyum membenarkan. "Pinjem laptop Ashi boleh, ya?" Pinta Naruto. Kakashi berpikir sejenak lalu mengangguk. "Boleh, buat apa?" Tanyanya.

Naruto memperlebar senyumnya. "Biasa, tugas sekolah." Jawabnya.

Kakashi menggeleng maklum melihat tingkah Naruto yang persis seperti dulu kecil saat meminta sesuatu. Lelaki itu merogoh sesuatu dari sakunya untuk ia berikan pada Naruto. "Nah, ambil sendiri di mobil ayahmu." Suruhnya membuat Naruto yang awalnya sumringah menjadi tampak ragu.

"Ngga papa aku buka mobil ayah?"

Kakashi tersenyum mendengarnya lalu mengangguk. "Nggak apa-apa" Katanya.

"Terimakasih, aku ambil sekarang yaa" Setelah mendapat anggukan dari Kakashi, Naruto segera mengambilnya lalu kembali menemui Kakashi untuk mengembalikan kunci mobil.

Naruto sekarang berada dikamarnya dan sedang mendudukkan diri dikursi belajar dengan kaki yang ia rendam di air dingin, sebelumnya Naruto sempat ke dapur dulu untuk mengambil air dan es batu untuk mengompres agar pergelangan kakinya tidak bengkak.

Naruto mulai membuka dan menghidupkan laptop hitam didepannya lalu menyambungkan flashdisk yang diberi Julian. Saat membuka file di laptop itu Naruto terfokus pada satu hal, ia melihat satu dokumen berjudul 'Kecelakaan Nyonya Khusina' Naruto penasaran namun tangannya gemetar, kecelakaan ibunya berarti kecelakaan yang membuat ibunya meninggal dan dirinya koma selama dua minggu.

Setelah menghela nafasnya Naruto menekan dokumen itu dan muncul beberapa foto truk dengan posisi yang berbeda-beda. Pemuda itu terpaku melihatnya, kilasan balik bagaimana truk kuning ini menghantam sisi kemudi mobil sang ibu terekam jelas dikepalanya, waktu itu ia melihat ditiap sepersekian detiknya kepala truk mendekat dan membuatnya merasa terguncang didalam dekapan sang ibu lalu gelap setelahnya.

Naruto menutup telinga kiri dengan telapak tangan guna meredam denging nafasnya menjadi tidak beraturan akibat sesaknya dada, ingatan itu belum berhenti namun Naruto mencoba untuk mengendalikan diri.

Lima menit penuh sesak Naruto hadapi sendirian, dadanya naik turun dalam ritme yang cepat dengan keringat membanjiri pelipisnya. Nafasnya sudah mulai tenang, gemetar jarinya sudah tidak terlalu terasa, tidak seperti yang sebelum-sebelumnya, akhirnya tubuhnya mengerti kalau ia sendirian, separah apapun tidak akan ada pertolongan.

Apocryphal (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang