Ketiga

435 37 2
                                    

Ada typo:)

Ikatan, dari mana saja ikatan terbentuk? Apa dengan seseorang yang sedarah saja ikatan akan terbentuk? Nyatanya tidak. Ikatan akan terbentuk jika orang yang terlibat memiki rasa yang dapat menyatu.

Semua orang dapat membuat ikatan, tapi ingat! Jika ikatan yang terbentuk dengan tidak tulus. Sepertinya, nama yang cocok untuk itu adalah ‘kebohongan’.

Seminggu sudah berlalu, Naruto sudah masuk kembali setelah sehari absen sakit.

Sudah seminggu ini pula Juugo cs tidak membully Naruto, dikarenakan mereka disibukkan akan jadwal latihan basket karena sebentar lagi mereka akan menghadapi pertandingan dengan sekolah lain.

Pagi ini tampak lebih cerah, matahari sudah menampakkan dirinya dengan jelas. Padahal waktu masih menujukkan pukul enam lewat lima belas. Tapi, seperti sudah jam delapan saja.

Koridor sekolah tampak sepi, karena memang masih terlalu pagi untuk datang kesekolah dijam segini. Tapi tidak untuk Naruto, pemuda itu kini tengah berjalan menuju perpustakaan.

Naruto dimintai tolong oleh petugas untuk membawa kunci perpustakaan karena kemarin ia meminta izin untuk menggunakan perpustakaan lebih lama untuk mengerjakan tugas. Itu menjadi alasannya berada disekolah sepagi ini. Pesan petugas itu ‘perpustakaan harus dibuka sebelum para murid datang’.

Setelah membuka perpustakaan Naruto berencana untuk membersihkannya sebentar. Namun karena keasikan ia terus saja merapikan buku-buku yang masih berserakan hingga sekolah mulai ramai.

***


Sasuke tengah berjalan sendiri menuju kelasnya. Teman-temannya belum datang karena Ia memutuskan untuk berangkat lebih pagi.

Sasuke berjalan pelan, sebelah tangannya memegang buku yang akan ia baca nanti. Sekolah masih tampak sepi, tapi Sasuke tak memperdulikannya. Toh dia suka.

Kelasnya sudah dekat, gadis itu masih melangkahkan kakinya dengan pelan sampai matanya bertemu dengan mata seseorang  yang berdiri tak jauh didepanya.

Sebentar mereka berdiam diri seperti itu, sampai Sasuke melanjutkan perjalanannya.

Pintu kelasnya tinggal beberapa langkah lagi. Dan pemuda itu masih berdiam ditempat, memandangi Sasuke.

Saat Sasuke sudah dipintu kelasnya “Saskey..” Lirihan pemuda itu terdengar ditelinganya.

“Berhenti memanggilku dengan nama itu! Kau, sudah tidak punya hak.” Balas Sasuke dingin tanpa melihat sipemanggil

“Ma-maaf kak, tapi bisakah kita berbicara sebentar?” Tanya Naruto masih dengan nada lirih.

“Tidak.”

Sasuke kembali melangkahkan kakinya kedalam kelas yang diikuti Naruto sampai ke mejanya.

“Maafkan aku kak, aku ti-

“Kau pikir maafmu bisa mengembalikan keadaan?!” Potong Sasuke dingin dengan sedikit penekanan.

“Tapi dengarkan aku dulu, kak. aku akan menjelaskan kalau wak-

Apocryphal (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang