Keduabelas

300 41 6
                                    

Happy reading gengs!
Jangan lupa feedbacknya yaa ♥
Makasiii sama-sama hehe..

"Pagii sayanggg"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagii sayanggg"

Juugo berseru keras didepan pintu kelas yang terbuka lebar, direntangkannya tangan meminta pelukan pada gadis yang sedang ia tatap matanya.

"Siapa yang kau panggil sayang?" Sinis gadis itu.

"Ya kamulah yang." Pemuda itu mendekati tempat duduk sang gadis.

"G"

"Yang? Kamu kenapa, yang?" Kini Juugo sudah berada didepan Sakura, pacarnya.

Ya, pacar. Siapa yang menyangka kalau Juugo yang begitu tergila-gila pada Sasuke malah jatuh pada pesona Sakura yang notabenenya adalah teman sang mantan gebetan.

Dan lima hari yang lalu mereka meresmikan hubungan, kata Sakura, saat Juugo menyatakan perasaannya itu sangat manis, walau hanya dengan sambungan seluler Juugo mampu menerbangkan ribuan kupu-kupu diperut gadis itu.

Menurut pemuda itu, Sakura adalah gadis baik, ceria dan perhatian. Gadis itu bagai musim semi yang hangat setelah dinginnya hujan.

Bagi Sakura, Juugo adalah lelaki tampan yang loyal, walau terlihat brandalan tapi pemuda itu sangat menjunjung tinggi keluarga dan pertemanan, dia tidak pernah membully orang, kecuali Naruto -korban setianya.

"Trus, ngapain teriak-teriak gitu? Mau caper? Mau manggil semua orang disini pake kata sayang kamu itu?" Sakura menggeplak muka Juugo yang terus menatapnya.

"ishh sakit, yangg,"

"Aku itu Cuma manggil ke kamu aja, aku teriak supaya gambarin sebesar apa cinta aku ke kamu yanggg." Juugo memajukan bibirnya.

"Najiss" sekali lagi, Sakura menggemplak bibir sok imut pacarnya.

"Yanggg! Kok ngomong gitu siii."

"Temenmu kalo uda bucin jadi gila, Kar." Ryan Suigetsu geleng-geleng kepala melihat polah sahabat dari kecilnya.

"Idiih ngga kenall." Karin membantah dengan tampang meringis.

Sasuke dan Ino yang melihat drama pagi ini hanya memandang malas, tadinya Ino ingin berkomentar namun urung karena sudah keduluan Ryan. Dan pagi ini diawali dengan drama picisian dari dua pasangan baru.

"Pagi, Sasuke." Gadis itu reflek menoleh ketika mendengar suara bernada rendah dari orang yang dikenalnya.

De javu.

Sasuke memandang wajah sipemanggil, memar yang kemarin ia lihat mulai menipis kini terlihat jelas kembali juga dibeberapa titik lainnya,

"luka baru" Batinnya.

Naruto meletakkan sekotak bekal diatas meja Sasuke.

"Tadi, Bi Sara buat sarapannya kebanyakan, jadi aku bawakan untukmu." Sasuke memandang sejenak kotak bekal berwarna abu itu, lalu menatap kedepan.

Apocryphal (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang