Part 121

773 155 56
                                        

''a apa maksud ayah?'' ucap Kai dengan mata yang bergetar, dia masih syok dengan apa yang baru saja dia dengar.

Sedangkan Tuan Park tampak merasa bersalah karena dia keceplosan mengucapkannya. Dan itu artinya dia telah mengingkari janji dan sumpahnya pada almarhum Ibunya Chanyeol untuk tidak pernah mengungkapkan fakta itu.

Sedari dulu Tuan Park selalu ingin mengungkapkan kebenaran ini, tapi terhalangi karena sumpah yang telah ia buat dengan Ibunya Chanyeol. Dan sekarang Tuan Park merasa jika sekarang adalah waktu yang tepat untuk dia mengungkapkan semuanya. Apalagi setelah mengetahui konflik yang sepertinya tidak akan selesai diantara kedua anaknya.

''ya kai, kamu adalah anak kandung ayah'' ucap Tuan Park menatap Kai sendu.

''tidak mungkin, ini tidak mungkin. Tidak, aku tidak percaya ayah ternyata adalah ayah kandungku. Ini pasti bohong kan? Pasti bohong!'' ucap Kai sembari menggelengkan kepalanya tidak mau mempercayai kenyataan yang ada.

''kamu bisa memastikannya jika kamu tidak percaya'' ucap tuan Park menatap anaknya sendu.

''apa kamu tidak merasa penasaran bagaimana Ibumu selalu mengatakan untuk tidak mencari ayah kandungmu Kai? Itu karena ayah kandungmu telah berada disisimu Kai, selama ini dia selalu berada disampingmu dan kamu telah tinggal bersamanya'' ucap Tuan Park sendu.

Sedangkan Kai, dia tidak tahu apakah dia harus senang atau sedih setelah mengetahui fakta itu. Dia senang jika memang Tuan Park ternyata adalah ayah kandungnya, dan dia sedih karena mengetahui fakta bahwa ayahnya sendiri tidak ingin mengungkapkan hal itu sedari Kai baru masuk kedalam rumah ini, bahkan sedari pertama Kai bertemu dengan ayahnya, ayahnya tidak pernah mau mengakui hal itu. Ayahnya menyimpan rahasia besar seperti itu darinya selama ini, dan Kai kecewa dengan itu. Ingatan Kai melayang saat dulu pertama kalinya dia bertemu dengan Tuan park.


''siapa namamu anak tampan?'' ucap Tuan Park,

''Kai, Kim Kai'' ucap Kai yang berusia tujuh tahun saat itu. Kai sedikit malu saat berhadapan dengan Tuan Park.

''kamu sangat pintar'' ucap Tuan Park lalu mengusak rambut Kai gemas. Dan Kai menjadi semakin salah tingkah dengan itu.

Tuan Park merendahkan tubuhnya sehingga tingginya sekarang sama dengan Kai. Tuan Park lalu memegang bahu Kai

''Kai, mulai sekarang, kamu harus memanggilku ayah, karena mulai sekarang aku adalah ayahmu. Apa kamu mengerti?'' ucap Tuan Park terdengar serius.

''k kenapa aku harus memanggil paman dengan sebutan ayah? Apa paman ini adalah ayah kandungku?'' ucap Kai sedikit bingung, dan dia juga terlihat penuh harap dengan ucapannya.

Tuan Park tampak terdiam sebentar,

''pokoknya kamu harus memanggil paman dengan sebutan ayah mulai sekarang, oke. Mulai sekarang ayah akan sering mengunjungimu dan ibumu disini'' ucap Tuan Park tersenyum.

''oh ya, kamu memiliki seorang adik'' ucap Tuan Park sembari merogoh kantong celananya dan mengeluarkan sebuah dompet dari sana. Tuan Park membuka dompetnya itu dan mengeluarkan sebuah foto dengan menampilkan seorang anak laki-laki yang tersenyum malu-malu.

''ini, dia adalah adikmu, dan kamu adalah hyungnya. Jadi mulai sekarang kamu harus menjaganya dan baik-baiklah padanya ya. Kamu juga bisa bermain dengannya sehingga kamu tidak kesepian lagi'' ucap Tuan Park tersenyum.

Kai memperhatikan foto itu dan dia terlihat menyukainya.

''siapa namanya paman?'' ucap Kai,

lets just ignore the past!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang