Part 55

705 125 16
                                    

Chanyeol POV

'kenapa dia belum pulang juga?' pikirku kembali melihat jam tangan yang melingkar dipergelangan tanganku.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam saat ini, dan juga gadis yang kutunggu dari jam tujuh tadi belum juga datang. Mungkin kalian berpikir kenapa aku tidak menghubunginya saja, dan bertemu dengannya ditempat dia berada sekarang.

Tapi yang menjadi permasalahan adalah ponselku masih dirumah, sedangkan aku baru saja keluar dari kantor polisi jam enam lewat tadi dan langsung menuju rumah Kyungsoo untuk menemuinya karena aku sangat sangat merindukan gadis itu. Sangat berlebihan memang, padahal aku tidak bertemu dengannya baru satu hari ini, tapi entah kenapa aku begitu merindukan penguin kecil itu.

Aku sudah diperbolehkan untuk pulang tadi sore, karena kepolisian tidak bisa menemukan bukti apapun yang bisa menjeratku selain bungkusan plastic itu. Walaupun itu merupakan bukti yang kuat, hanya saja Karena pengaruh yang dipunyai oleh ayahku membuatku sekarang bebas dan diperbolehkan pulang.

Walaupun aku sudah diperbolehkan pulang, aku tetap harus mencari tahu siapa orang yang telah menjebakku seperti itu, karena hal itu benar-benar merusak namaku. Bagaimana tidak, semua orang tengah menggunjingkanku saat ini, apalagi disekolah, orang-orang yang pernah aku bully pasti tengah bersorak menyumpahiku sekarang.

Dan juga aku dengar-dengar saham perusahaan ayahku juga sedang mengalami penurunan yang cukup drastis karena kasusku ini, dan pasti ayah sedang kewalahan sekarang, dan juga aku berpikir ayahku sedang marah padaku, mengingat dia bahkan tidak perlu repot-repot melihatku dikantor kepolisian. Dan hal itu membuatku sedih tentu saja.

Dan lagi sepertinya aku memang tidak punya harapan lagi diperusahaan ayahku. Karena sekarang adalah kesempatan besar bagi pemilik saham lain untuk menyingkirkanku dari daftar nama calon petinggi perusahaan. Hilang sudah kepercayaan diriku yang telah tertanam dalam pikiranku bahwa aku, tanpa melakukan apapun akan tetap bisa hidup dengan mewah. Sepertinya aku harus menuruti perkataan Kyungsoo tempo hari supaya giat belajar.

Lamunanku terpaksa harus terhenti saat tanpa sengaja aku melihat gadis yang telah aku tunggu sejak beberapa jam yang lalu telah berada sekitar 5 meter dariku. Seketika semyumku merekah dengan sempurna, eh, tapi tunggu dulu, aku harus sedikit mengejainya, tapi bagaimana caranya? Ahha! Tiba-tiba sebuah ide terlintas dipikiranku.

''apa kamu tidak akan mengatakan sesuatu?'' ucapku dengan nada suara yang aku buat semenakutkan mungkin. Aku hanya ingin sedikit mengerjainya dengan cara berpura-pura memarahinya, tapi sebenarnya aku memang sedikit marah juga sih karena gadis itu pulang selarut ini. Aku hanya takut saja jika dia bertemu dengan orang jahat atau orang mabuk dijalanan yang sepi? Dia pasti bisa kenapa-napa. Bahkan dia masih mengenakan seragam sekolahnya saat ini.

Setelah aku mengatakan kalimatku, aku memeriksa ekspresi Kyungsoo. Dia sedikit terkejut dan itu sungguh menggemaskan bagiku. Kedua matanya sangat besar saat ini, dan dia seperti akan menangis.

'apa aku sedikit keterlaluan?' pikirku setelah melihat Kyungsoo masih tidak bergeming dari posisinya, dan sepertinya dia tengah berpikir jika dia sedang berhalusinasi karena melihatku.

Karena dia masih diam membisu aku memutuskan untuk mendekat kearahnya, aku pikir sudah cukup waktu bermain-mainnya.

''aku bukan halusinasimu saat ini, aku nyata Kyungsoo ya'' ucapku sambil memegang kedua bahunya lembut, namun saat aku belum juga menemukan respon dari Kyungsoo, entah kenapa aku jadi panik sendiri.

''Hei, ada apa denganmu?'' ucapku sambil menjentikkan jariku dihadapan Kyungsoo.

''aku merindukanmu Kyungsoo ya,, '' ucap ku lalu membawa Kyungsoo kedalam pelukanku.

lets just ignore the past!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang