Part 84

685 149 43
                                    

Kyungsoo memapah Chanyeol masuk kedalam rumah laki-laki itu. Chanyeol sepertinya demam, karena Kyungsoo dapat merasakan hawa panas yang berasal dari tubuh Chanyeol.

Kyungsoo mendudukkan Chanyeol disofa ruang tamu. Dan setelahnya dia berjongkok melepaskan sepatu kerja Chanyeol dan menggantinya dengan sandal rumahan.

''Bujangnim, apakah anda punya peralatan P3K?'' ucap Kyungsoo, tapi sepertinya Chnayeol benar-benar tidak bertenaga sedikitpun. Laki-laki itu bersandar disandaran kursi dengan mata yang terpejam, dan Kyungsoo benar-benar kasihan melihat Chanyeol yang sangat lemah, dan Kyungsoo mengurungkan niatnya membangunkan Chanyeol dan memilih mencari kotak P3K itu sendiri.

Kyungsoo tidak bisa membayangkan jika Chanyeol sedang dalam keadaan normal melihat Kyungsoo masuk kedalam rumahnya? Karena jika dia dalam kondisi seperti maka dia pasti akan langsung menyeret Kyungsoo keluar tanpa ampun.

Kyungsoo memandangi kesekeliling rumah,

'rumah ini masih kelihatan sama speerti terakhir kalinya' pikir Kyungsoo.

Kyungsoo berjalan mengelilingi rumah Chanyeol, entah kenapa bayangan selama tujuh tahun lalu merasuk kedalam pikirannya saat dia melihat ruang tengah, dapur, dan Tatanan rumah Chanyeol benar-benar tidak berubah sedikitpun.

Kyungsoo berjalan menuju sebuah lemari disudut ruangan.

'apa Chanyeol masih menyimpan P3K disini?' pikir Kyungsoo lalu membuka lemari itu.

Dan ternyata Kyungsoo benar-benar menemukan kotak P3K disana. Dan segera meraih kotak putih itu dan membawanya ketempat diamana Chanyeol berada sekarang.

''bujangnim, aku akan membersihkan lukamu terlebih dahulu sebelum aku pergi'' ucap Kyungsoo menepuk lembut lengan Chanyeol, dan Chanyeol menggeliat karena itu.

Dan Chanyeol entah sadar atau tidak, dia berdiri dan berjalan tertatih. Sepertinya dia akan menuju kamarnya. Dan Kyungsoo bingung sendiri melihat itu.

''bujangnim, anda mau kemana?'' ucap Kyungsoo menahan tubuh Chanyeol yang sedikit limbung.

''lepaskan aku!'' ucap Chanyeol sedikit meninggikan suaranya, dia melepaskan paksa tangan Kyungsoo yang memegangi lengannya.

Kyungsoo hanya bisa terdiam sembari memandangi Chanyeol yang berjalan dengan pelan menuju kamarnya, sesekali laki-laki itu memegangi kepalanya.

'apa yang harus kulakukan? Apa aku pulang saja? Tapi bagaimana dengan Chanyeol? punggungnya sakit, dan dia juga demam' pikir Kyungsoo bingung setelah melihat pintu kamar Chanyeol yang telah tertutup.

Lama pikiran Kyungsoo berkecamuk sampai dia memutuskan untuk tetap berada dirumah Chanyeol menemani laki-laki itu. Dia cemas jika Chanyeol akan kesakitan karena tubuhnya yang demam dan dia harus siap membantu laki-laki itu.

Kyungsoo mendudukkan dirinya disofa yang berada diruang tengah. Dia lalu mengeluarkan ponselnya dan ternyata telah banyak panggilan yang tidak terjawab dari Baekhyun.

Kyungsoo segera menghubungi Baekhyun balik, dan mengabarkan jika dia akan menginap dirumah seorang teman malam ini. Dia beralasan bahwa dia akan mengerjakan pekerjaan bersama dengan teman itu yang merupakan rekan kerjanya dikantor. Dan Kyungsoo bersyukur jika Baekhyun hanya langsung percaya pada ucapan Kyungsoo.

Setelah menutup panggilannya pada Baekhyun, Kyungsoo kembali melihat pintu coklat yang telah tertutup dengan sempurna itu.

Kyungsoo menghembuskan nafasnya kasar. Dia sebenarnya ingin pergi, tapi mengingat jika Chanyeol terluka karenanya, membuat Kyungsoo merasa bersalah dan hatinya tidak tenang. Dan kyungsoo akan menerima resikonya jika Chanyeol akan benar-benar mengusirnya besok.

lets just ignore the past!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang