lets just ignore the past!

Part 72

Vivapolo café

Disinilah Kyungsoo dan Baekhyun berada sekarang. Setelah menerima surat dari seseorang yang mereka kenali yang biasa mereka panggil dengan sebutan paman Kim, mereka langsung menghubungi orang tersebut dan bertanya maksud dari pengiriman surat yang baru mereka terima.

Kyungsoo dan Baekhyun benar-benar bingung mengapa paman Kim memberikan surat seperti itu kepada mereka. Setau Kyungsoo rumah paman Byun sudah menjadi milik paman Byun, sebelum paman Byun meninggal paman Byun telah melunasi hutangnya pada paman Kim untuk membeli rumah itu. Walaupun, rumah itu masih beratasnamakan paman Kim, tapi karena persahabatan mereka, paman Kim belum sempat membaliknamakan rumah miliknya, karena dia mempercayai paman Kim. Dan saat paman byun meninggal, Baekhyun mempercayakan semua property yang dimiliki ayahnya untuk dikelola paman Kim karena Baekhyun yang belum cukup umur untuk mengerti hal-hal semacam itu.

Lalu yang menjadi permasalahan adalah mengapa paman Kim memberikan surat untuk mengosongkan rumah yang telah ditempati baekhyun sedari dia masih berumur lima tahun? Tidak mungkin paman Kim menjual rumah itu karena paman Kim tahu rumah itu bukanlah miliknya, dan dia adalah orang yang sangat baik jadi dia tidak mungkin berbuat seperti itu pada Baekhyun.

Dan Kyungsoo maupun Baekhyun entah kenapa merasa seharusnya mereka membaliknamakan rumah itu atas nama Baekhyun setelah Baekhyun tamat SHS dan dianggap telah cukup umur untuk memiliki sebuah property. Tapi karena rasa kepercayaan Baekhyun pada paman Kim, dia tidak jadi melakukan hal itu.

Kyungsoo menatap Baekhyun yang ada disampingnya. Dan Kyungsoo dapat melihat dengan jelas bagaimana syoknya Baekhyun. Matanya kelihatan tidak focus dan dia terlihat tidak bersemangat juga. Dan Kyungsoo tahu pasti apa penyebabnya. Rumah itu adalah segalanya bagi Baekhyun, rumah itu adalah tempat dimana kenangan bersama orang tuanya disimpan, dan dia tidak mungkin menjual rumah itu. Karena dia sudah pernah berjanji pada ayah Ibunya untuk menjaga rumah itu sampai kapanpun.

Kyungsoo mengusap punggung baekhyun guna memberikannya kekuatan.

''Baek, semua akan baik-baik saja. Jadi kamu sabar ya'' ucap Kyungsoo,

''tapi aku takut Kyung, aku takut jika paman Kim mengkhianati kita. Aku takut Kyung, '' ucap Baekhyun dengan nada bergetar.

''tenanglah Baek, sebentar lagi paman Kim datang, jadi kamu jangan berpikir yang tidak-tidak dulu'' ucap Kyungsoo,

Dan terang saja setelah Kyungsoo mengucapkan kalimatnya, suara pintu kaca yang terbuka membuat Kyungsoo menolehkan matanya kearah pintu masuk yang telah ada paman Kim disana. Paman Kim sepertinya sedikit mencari-cari keberadaan Kyungsoo dan Baekhyun, dan setelah dia berhasil menemukannya, dia berjalan mendekat kemeja yang telah ditempati oleh Baekhyun dan Kyungsoo.

''apa kalian telah menunggu lama?'' ucap Paman Kim,

''sedikit'' ujar Kyungsoo berkata dengan jujur, paman Kim memang terlambat dua puluh menit dari janji pertemuan mereka.

''apa kalian sudah memesan?'' ucap paman Kim,

''sudah paman, kami baru saja menghabiskan pesanan kami'' ucap Baekhyun,

''apa kalian mau pesan lagi?'' ucap paman Kim kembali bertanya, dan dijawab dengan gelengan oleh kedua wanita yang berada dihadapan paman Kim,

''hmm, baiklah jika begitu, paman hanya ingin langsung to the point saja,'' ucap paman Kim, lalu mengambil jeda sedikit antara kalimat yang akan dia katakana lagi.

''paman, mengapa paman mengirimiku surat seperti itu paman?'' ucap Baekhyun yang sepertinya tidak sabaran,

Paman Kim tampak menghela nafasnya,