Part 47

974 131 15
                                    

Kyungsoo tengah berada di sebuah minimarket yang ada diujung jalan dekat rumahnya. Malam-malam dia memutuskan untuk keluar ke minimarket guna membeli bahan-bahan untuk makan siangnya besok. Dia memutuskan untuk membuat bibimbap besok dan karena bahan-bahan ada yang kurang, maka dia harus membelinya di minimarket.

Saat dia akan memasuki minimarket, tanpa sengaja matanya menangkap seseorang yang tengah kesakitan diseberang jalan. Dia memegangi dadanya dan bahkan dia telah jatuh terduduk di trotoar itu. Dengan dorongan hati nuraninya, Kyungsoo berlari menuju orang itu untuk membantunya. Saat dia telah berada didekat orang itu, Kyungsoo memegangi lengan orang itu.

''apa anda baik-baik saja?'' ucap Kyungsoo pada orang itu, yang membuat orang itu menatap Kyungsoo dan Kyungsoo balik menatap wajah orang itu. Kyungsoo benar-benar terkejut menemukan bahwa orang yang saat ini tengah kesakitan adalah Kai.

''Kai? kamu kenapa?'' ucap Kyungsoo panik melihat Kai yang benar-benar kelihatan sangat kesakitan sekarang, bahkan dia kelihatan sangat sulit bernafas.

''to tolong aku'' ucap Kai terbata, mendengar itu, Kyungsoo memutuskan untuk membawa Kai ke rumah sakit dan segera mencari taksi, diapun menghentikan taksi yang tengah lewat dan selanjutnya memapah Kai untuk masuk kedalam taksi itu.

''Pak, bawa kami kerumah sakit terdekat'' ucap Kyungsoo dan diangguki oleh supir itu.

Kyungsoo benar-benar cemas sekarang, bagaimana tidak, Kai telah kehilangan kesadarannya. Dia telah pingsan sekarang, kepalanya bersandar di bahu Kyungsoo. Kyungsoo benar-benar khawatir.

Setelah taksi yang Kyungsoo tumpangi sampai di rumah sakit, Kyungsoo segera meminta tolong kepada supir taksi untuk memanggil perawat UGD dan langsung dilaksanakan oleh supir taksi itu, dan setelah beberapa saat akhirnya perawat datang dengan membawa brankar dan segera memindahkan Kai di atasnya, dan menodorng Kai masuk kedalam rumah sakit, sedangkan Kyungsoo mengikuti dari belakang.

Setelah memasuki unit rawat darurat, Kyungsoo segera dicecar pertanyaan oleh dokter yang menangani Kai. Dia menanyakan riwayat penyakit Kai, dan Kyungsoo mengatakan tidak mengetahuinya, Kyungsoo hanya menerangkan bahwa Kai kesakitan diarea dada dan dia seperti susah bernafas. Mendengar ucapan Kyungsoo, sepertinya dokter tersebut langsung mengerti dan mengambil tindakan, Kyungsoopun diminta menunggu diruang tunggu.

Kyungsoo memutuskan menunggu dokter menangani Kai, dia berjalan menuju ruang tunggu. Sembari menunggu diruang tunggu, Kyungsoo benar-benar bingung, bagaimana caranya menghubungi keluarga Kai, Kyungso hanya mengetahui nomor ponsel Chanyeol, dan tidak mungkin dia menghubungi Chanyeol, karena dia pasti akan salah paham nanti. Dia pasti akan ditanyai bagaimana bisa dia dan Kai berakhir bersama.

Setelah memikirkan lama, Kyungsoo memutuskan untuk tidak menghubungi Chanyeol, dia memutuskan untuk menunggui Kai disana. Setelah beberapa menit Kyungsoo menunggu diruang tunggu, seorang dokter dan perawat mendekatinya.

''apa anda keluarga pasien?'' ucap Dokter itu, dan Kyungsoo bingung harus menjawab apa,

''bukan dokter, saya temannya'' ucap Kyungsoo memilih jujur.

''hmm, bisakah kamu menghubungi keluarganya. Pasien sepertinya punya penyakit yang lumayan mengancam nyawanya, dan sepertinya dia telah lama mengidap penyakit ini, tapi saya tidak bisa menyebutkan penyakitnya. Dan juga untuk saat ini saya minta tolong pada anda untuk menebus obat ini, dan ingatkan padanya untuk selalu meminum obat ini, karena jika tidak, maka penyakitnya akan kambuh lagi'' ucap dokter itu, lalu menyerahkan sebuah catatan tentang nama obat itu dan dosisnya.

''baik dokter'' ucap Kyungsoo lalu setelahnya dokter dan perawat itupun berbalik menjauh dari hadapan Kyungsoo. Dan Kyungsoo juga berbalik guna mencari tempat untuk menebus obat, dan Kyungsoo bepikir sepertinya obbat yang akan ditebus lumayan mahal dan Kyungsoo terpaksa mengeluarkan kartu ATM nya untuk membayar tagihan obat Kai.

lets just ignore the past!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang