25. Mode Sulit

642 104 59
                                    

Tempat itu ramai dengan orang yang entah menari, duduk santai sembari minum, atau bermain dengan kecantikan.

Tak terkecuali dengan seorang gadis bersurai hitam dengan iris emerald itu. Banyak sekali laki-laki yang berusaha menggoda dan mendekatinya. Tapi, seperti biasa, itu gagal total!

Karena ia nampak menyendiri dan bahkan tanpa ragu memberikan wajah dingin. Di tangan nya ada segelas wine mewah. Bibir ceri nya, sesekali mengerut halus. Ia nampak memikirkan sesuatu dengan serius. Karena sesekali, ia mengernyit kecil atau bahkan menyipitkan matanya dengan tajam.

Ia kemudian turun dan tersenyum malas. Masih dengan wine di tangan nya, ia berkeliling mencari mangsa. Namun, walau begitu, ia tetap fokus dengan niat awalnya. Tidak akan tergoda beberapa mainan murah di dekat nya. Karena ia akan bersenang-senang malam ini.

Bukankah bagus, untuk segera mengakhiri penderitaan mereka? Lebih baik, kali ini dilakukan perlahan... ah, pasti itu akan sangat menyenangkan!

Setelah puas berkeliling sesaat, gadis itu memilih duduk di sebuah sofa mewah yang empuk dan lembut. Memang, itu tempat yang sudah di sewa nya. Berdekatan dengan pemilik kursi lain, yang rata-rata orang berada. Dibandingkan dengan bagian milik nya, sofa milik orang lain nampak ramai. Entah dengan jalang kecil atau bahkan lelaki murahan.

Ah, indah nya hidup ini...

Sampai sesaat kemudian, ia yang tengah asyik menyesap wine nya, terhenti saat mencium wangi yang dikenal nya dari jarak yang sangat jauh.

Matanya menyipit tajam dan bibir nya tertarik halus. Menunjukkan kurva tajam yang sangat menggoda. Ia memainkan gelas wine nya dengan gerakan halus, namun bermartabat.

"Wah, bocah itu akan datang juga... heh."

Meanwhile...

"Kenapa kalian malah mengikutiku?!"

Sasuke berseru kesal melihat duo Kakek itu, Kagami, Obito, Itachi dan Shisui mengikutinya sampai kemari.

"Tanpa kami beritahu, kau sendiri sudah tahu kan apa yang kami pikirkan?"

Yup, jelas Sasuke tahu. Mereka curiga ia akan menemui Sakura. Dan memang ya! Ia entah mengapa begitu yakin dan merasakan ada perasaan aneh. Bahkan kini ia dan mereka bisa mencium harum yang berbeda darisana.

Sasuke hanya berdecih kesal dan pasrah saja diikuti mereka. Mereka saat ini sedang berada di sebuah bar tersembunyi yang sama terkenal nya seperti bar sebelumnya yang di tutup setelah kasus pembantaian itu.

Mereka dengan kooperatif mengantri. Dan karena kasus pembantaian di bar sebelumnya, membuat peraturan di bar ini semakin ketat dan bahkan mereka di periksa satu persatu.

Begitu mereka masuk, mereka disambut hingar bingar klub malam itu. Sasuke tanpa ragu segera bergegas menuju suatu tempat yang cukup tersembunyi. Karena keharuman itu terasa semakin jelas disana.

Bahkan para Uchiha itu dapat merasakan nya. Hingga saat mereka sampai, mata tajam mereka tertuju kearah sebuah sofa mewah yang lengang. Hanya ada seorang laki-laki muda tampan berkemeja dan... seorang gadis-

Tunggu....

"Sakura?!"

Walau suara mereka teredam suara hingar bingar di bar itu, dengan kemampuan kedua orang itu, mereka menoleh dan melihat ketujuh laki-laki itu terkejut.

"Jadi, benar ya. Kamu yang menyamar saat itu. Bunga Kecilku, memang istimewa!" seru Shisui. Sedangkan gadis yang dipanggil 'Bunga Kecilku', hanya diam namun tetap tenang. Ia dengan cuek melengos, dan kembali meraih kerah kemeja laki-laki muda dan tampan itu, kemudian mulai meng-

The PureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang