Sudah hampir dua minggu, Sakura dan Sasuke tinggal di kediaman Sakura yang lain.
Dan... ada sesuatu yang aneh.
Semenjak awal Sakura datang kemari, ia tak banyak keluar dari ruang kerja nya dan bahkan tanpa ampun mengusir Sasuke dari ruangan nya kala pemuda itu memaksa masuk. Bahkan saat itu, Sakura marah besar dan tanpa ampun mengeluarkan kekuatan nya. Membuat Sasuke tak berani menyinggung nya lagi.
Sasuke jelas cemas. Ada apa dengan nya? Bahkan Sakura tak repot memikirkan rute pelarian yang lain. Aneh saja. Ia tak mendengar sedikit pun gumaman atau apapun yang dapat membocorkan apa yang dilakukan Sakura di dalam ruangan nya.
Ia hanya mendengar suara barang-barang yang beradu, helaian kertas yang dibuka bolak-balik dan ada aroma darah. Tapi, itu bukan darah milik Sakura, paling itu hanya dari persediaan nya, karena aroma nya sama dengan kantong darah yang dimiliki Sasuke disini.
Juga, ia tak dapat merasakan perasaan atau apapun yang dipikirkan Sakura. Ia merasa begitu hampa dan merasa seperti ia sendirian disini.
Hingga hari ini adalah puncak nya. Sasuke sudah tak tahan lagi.
Ia dengan cepat bergegas ke sebuah tempat yang berada di lantai teratas. Pintu itu dikunci rapat dengan kunci otomatis. Namun, dengan kekuatan tak normal nya, Sasuke mampu menghancurkan itu dengan mudah!
Dan....
Sebelum Sasuke menghancurkan pintu itu, pintu itu sudah terbuka lebar dan....
"SAKURA?!"
Meanwhile....
PRAAAANG
Pecahan porselen dan kaca itu mengejutkan mereka yang berada di ruangan besar itu. Bukan karena dipukul atau dibanting sengaja. Tapi, karena tekanan kekuatan yang besar dari seseorang itu, yang membuat hancur.
"Apa sesuatu telah terjadi?" tanya Indra cepat begitu melihat Kaguya, Nenek nya yang tiba-tiba mengamuk. "Indra tangkap inkarnasi mu dan pasangan nya. Aku akan segera mengeksekusi mereka!" perintah Kaguya tanpa ragu.
Apa?!
Para Uchiha yang diundang dan berada disana juga tertegun tak menyangka begitu mendengar nya.
"Nenek... apa sesuatu dilakukan Sakura?"
Memang, hanya kemampuan setingkat Nenek nya yang mampu merasakan hal-hal berbahaya dari jauh sekalipun dengan sangat jelas. Mereka juga merasakan, namun itu tidak sekuat dan seakurat sang Nenek.
"Wanita berhati hitam itu melahirkan bencana ke dunia!"
Tunggu...
Apa?!
Melahirkan?!
"Nenek, apa maksudnya itu?" sela Asura yang tak dapat mencerna situasi buruk ini. Semuanya terlalu tiba-tiba! Berbeda dengan Indra yang berdiri terpaku dan tatapan tak percaya di mata nya.
Itu berarti, Sakura dan Sasuke....
"Bukankah dia juga manusia? Itu baru kemarin-kemarin kami berpisah. Tak mungkin untuk melahirkan!" cetus Asura.
"Tapi dia juga sama dengan kita, Asura." kali ini, Indra yang menyahut. Ia diam-diam mengepalkan tangan nya. Ada keputusasaan disana. Kaguya menatap Cucu pertamanya.
"Indra, kamu harus tahu jelas permasalahan ini. Sejak awal, keberadaanya juga adalah hal yang salah. Tak seharusnya dia dibiarkan seperti ini. Lihat, akhirnya kita membuat kesalahan besar!" cetus Kaguya dingin.
Indra diam.
Ia selalu berpikir, dengan kepribadian dan betapa licik dan logis nya, tak mungkin Sakura akan melakukan itu jika tak memiliki perasaan pada Sasuke. Walau Sakura tak berprinsip, ia tak akan melakukan hal-hal yang menyangkut perasaan, cinta dan pasangan keabadian, tidak. Karena Sakura itu seseorang yang cukup konservatif dan juga independen.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Pure
FanfictionSemenjak kedatangan pemuda itu, semuanya berubah... Semenjak dia menanyakan Alaska, semuanya berubah... Dan semenjak dia berada disana, semuanya berubah... Berbagai misteri muncul satu persatu. Dimulai dari salah satu antek geng pembully itu... dan...