Sasuke tidak percaya...
"Sialan, aku bahkan tidak bisa memiliki ikatan dengan nya. Bisa-bisa nya bocah tengil seperti mu mendapatkan nya!"
Sasuke hanya bisa diam mendengarkan kemarahan Kakek nya. Namun, ia juga senang. Jika begitu, ia tak akan terpisahkan dari Sakura! Itu bagus!
Mendeteksi kesenangan Sasuke, membuat Madara semakin marah.
"Ey, jangan senang dulu. Kamu pikir, hanya kamu yang terikat dengan ku?"
Apa?!
Mendengar kata-kata Sakura, itu berhasil mengejutkan mereka.
"Ada satu orang lagi. Hm, dan kurasa... kamu akan kesulitan berhadapan dengan nya." kekeh Sakura seraya menopang dagu nya malas, dengan siku nya menumpu di meja. Senyum nya sangat menawan dan jelas, menyihir.
Siapapun terpesona melihat nya.
"Si... siapa?" tanya Madara gugup. Tangan nya sudah mengepal kuat. Siap menghancurkan meja itu dalam sekejap dengan tinju nya.
"Kamu akan tahu sendiri, Mada-kun!" jawab Sakura seraya tersenyum cerah. Matanya menyipit dan bibir semerah ceri nya sedikit terbuka.
Cantik.
Sangat cantik!
"Sudah lama sekali ya, Bocah Kecil. Senang bertemu dengan kalian berdua kembali. Kuharap kalian sudah berhenti mengharapkan aku!"
"..."
"APA?!"
Yang berseru itu, jelas Sasuke, Shisui, Itachi, Obito... dan Kagami juga. Bagaimanapun... itu berarti, Sakura lebih tua... dan telah hidup lebih lama dari mereka.
Dan... bocah kecil?!
Itu berarti... ia telah ada lebih dulu, jauh sebelum Madara dan Izuna ada!!!
Jadi... jadi...
"Kakak Peri... akhirnya aku menemukan mu. Aku sangat, sangat merindukan mu!" Izuna dengan tergeragap mengatakan itu.
"Kamu pikir melupakan mu itu mudah?" Madara nampak tak ingin melihat gadis itu.
Sakura dari dulu sampai sekarang tak banyak berubah. Ia sama. Hanya saja, gaya rambut nya yang berubah. Dulu, helaian soft pink nya panjang sepinggang dan diikat rendah dan selalu rapi.
Dan sekarang?
Rambut nya dipotong pendek dan disisir rapi, terlihat dewasa. Dan juga...
Semakin cantik saja.
"Bagaimana mungkin?! Bunga Kecilku... oh, bagaimana bisa?"
Shisui nampak dramatis saja.
Melawan Sasuke saja ia sudah kesulitan. Apalagi ditambah duo Kakek itu?! Ia akan kalah dalam sekejap!
"Sopan lah! Dia lebih tua darimu!" cetus Kagami merasa malu dengan tingkah putra nya. "Usia bukan hal besar. Toh dia tetap seperti gadis muda. Aku tidak terima! Kakek-Kakek sekalian, dan Sasuke... kita bersaing secara sehat dan adil!" cetus Shisui.
Itachi, Obito, Kagami : "..."
Mereka tak yakin jika persaingan itu akan sehat... apalagi adil?!
"Ah, ada-ada saja, ya. Sudah kubilang, aku tidak tertarik!" jawab Sakura seraya mengibaskan helaian merah muda nya santai. Membuat Shisui kesal.
"Bagaimana bisa? Bagaimana... bagaimana cara mu menjauh? Dan... bersembunyi?"
Sakura tersenyum tipis saat mendengar pertanyaan Madara.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Pure
FanfictionSemenjak kedatangan pemuda itu, semuanya berubah... Semenjak dia menanyakan Alaska, semuanya berubah... Dan semenjak dia berada disana, semuanya berubah... Berbagai misteri muncul satu persatu. Dimulai dari salah satu antek geng pembully itu... dan...