Akhirnya....
Sasuke mengikuti Sakura, dengan paksa tentu nya.
Indra sebelumnya sempat marah dan tidak menerima kenyataan itu. Tapi, dengan Sakura yang menenangkan nya, itu berhasil meredakan sedikit kemarahan nya.
Jadi, Indra dan sisa nya terpaksa kembali untuk mengatasi orang-orang yang bekerja dibawah Ryo. Yang mana, mereka mulai merencanakan pemberontakan. Sementara Sakura dan Sasuke pergi ke tempat lain nya, memancing sisa orang-orang dari Ryo yang berusaha mengejarnya.
Malam itu, hanya ada Sakura dan Sasuke disana. Semua urusan di tempat sebelumnya sudah beres dan bersih, tak ada jejak.
Mereka tak bisa berlama-lama di satu tempat, karena kemungkinan besar orang-orang itu akan datang dan mengepung tempat itu. Dan juga, di banding menunggu di kepung, kenapa tidak kabur saja dan berpindah-pindah tempat? Untuk membuat mereka pusing dan terkelabui.
Karena fajar telah tiba, Sakura memutuskan berhenti sejenak. Setelah berenang kembali dan bergegas pergi ke daratan lain nya, mereka memutuskan istirahat sejenak di sebuah penginapan.
Yah, penginapan sederhana di desa kecil yang sederhana itu.
"Apakah kamu pernah pergi ke perbatasan yang dulu?" tanya Sakura yang duduk di sofa tak jauh dari Sasuke. Mereka berada di tempat duduk dekat lobi sederhana dan duduk berdampingan. "Belum." jawab Sasuke. Bagaimanapun, ia lebih suka berada di sekitar area aman. Kalau pun berburu, tidak akan sejauh sampai menuju ke perbatasan.
Dan juga, semenjak ada aturan bahwa makhluk sepertinya bisa berbaur dengan para manusia, ia jadi melupakan tentang perbatasan. Bagaimanapun, ia berpikir karena ada aturan itu, sudah tak ada lagi sistem perbatasan atau apalah. Toh, semuanya sudah berubah, kan?
"Sayang sekali. Ternyata bocah seperti mu ini tipe yang terlindung!" ada ejekan disana. Tapi, tak membuat Sasuke tersinggung sedikit pun. Malah ia tertarik dengan topik pembicaraan itu.
"Walaupun semuanya terasa sudah aman dan terasa seperti tak ada batas, itu sebenarnya tak bisa di abaikan. Bagaimanapun, jelas harus ada perbatasan, yang mana, area itu tak bisa mengizinkan kemunculan para manusia dan pemburu di wilayah kami." cetus Sakura seolah mengetahui isi pikiran Sasuke.
"Tapi... semuanya nampak sudah berbaur dan baik-baik saja?" cetus Sasuke penasaran. Sakura tertawa pelan. "Kau pikir ini seperti di film barat itu? Yang mana, sarang dan tempat utama para vampir bisa dikunjungi para manusia dengan sesuka hati, walau ujung nya mereka di mangsa sekalipun?" cetus Sakura seraya tertawa.
Sasuke diam. Karena memang itulah yang dipikirkan nya.
"Datang dan penasaran, sama dengan bunuh diri. Di film masih beruntung manusia itu bisa berkeliling dan mengobrol santai dengan para vampir. Namun, jika di kenyataan, yang ada, setelah manusia menginjak dan memasuki area perbatasan, yang memang tempat tinggal kita, ia akan langsung diburu!" cerita Sakura.
Tatapan nya agak kosong.
Memang, dia yang mengajukan perubahan untuk bisa berdamai dan berbaur dengan manusia. Namun, ada banyak celah dan kelemahan.
Manusia di kenal sebagai penipu, jahat dan licik. Sedikit sekali ada manusia yang baik dan berpikiran murni. Bagaimana pun, dulu, sejak Kaguya memberlakukan peraturan berbaur itu, menimbulkan kekacauan besar.
Ya, memang ada manusia yang bersikap baik.
Namun, kebanyakan dari mereka pemberontak dan tak tahu terimakasih.
Para vampir memperbolehkan mereka mengakses wilayah mereka untuk membantu memenuhi rasa keingin-tahuan manusia. Namun, pada akhirnya, terjadi kekacauan.
Para manusia itu memanfaatkan keadaan. Ada yang diam-diam berani melawan, melakukan percobaan pada mereka, bahkan ada yang ingin menjadi makhluk seperti mereka demi dapat hidup abadi. Itu jahat sekali.
Memang tak salah jika ingin hidup abadi. Namun, tujuan setelah itu tercapai adalah hal yang tidak bisa di toleransi.
Semakin banyak vampir baru yang muncul, akan semakin sulit terkontrol dan itu di khawatirkan akan memburu dan membunuh manusia yang tersisa. Belum lagi, banyak dari ketiga golongan itu (vampir, manusia dan pemburu) itu yang mengincar. Menginginkan darah dan kekuatan nya. Jadi, itu semakin mengacaukan.
Maka dari itu, putusan itu berakhir dengan memperbolehkan berbaur, hanya saja, manusia tidak bisa melewati perbatasan. Namun, untuk para vampir yang mampu mengontrol diri dan keinginan haus darah, di perbolehkan keluar dari perbatasan dan berbaur di wilayah manusia.
Tidak adil, memang.
Itu semua demi kebaikan semua orang. Yah, walaupun memang masih ada banyak yang mengincar nya, menginginkan kematian nya, huh.
"Lalu, akhirnya kembali seperti semula?" tanya Sasuke ingin tahu. Bagaimanapun, ia tidak pernah mau ikut campur urusan politik diantara para vampir itu.
"Ya, hanya diberi sedikit keringanan saja." jawab Sakura seraya mengangguk pelan. Orang-orang di penginapan disana berlalu-lalang. Banyak yang memperhatikan kedua orang menawan, yang nampak begitu serasi ketika duduk berdampingan itu.
"Lalu, ada apa antara kamu dan klan Ootsutsuki itu?" tanya Sasuke seraya memandangi Sakura serius. Bagaimanapun, ia melihat bahwa posisi Sakura, tidak menguntungkan dan nampak terdesak.
Namun, Sasuke benar-benar salut dan kagum akan ketenangan Sakura menghadapi semua masalah itu. Memang, karena Sakura hadir dan hidup lama sebagai vampir, Sasuke penasaran dengan konflik di masa lalu gadis itu.
"Tentang aturan itu." jawab Sakura tak berniat mengatakan lebih banyak. Dan Sasuke tahu itu. "Aku tak yakin hanya itu." cetus Sasuke meminta penjelasan Sakura, mendesak nya. Sakura memutar bola matanya malas.
"Hm, ya memang itu!"
Sebenarnya, kehadiran nya ke kaum vampir itu, menjadi masalah. Ingat kan, karena keistimewaan konstitusi tubuh nya, ia bisa menjadi ancaman atau senjata ampuh itu?
Sakura ini tipe independen, yang suka melakukan semuanya sendirian, tanpa kolaborasi atau apapun dan yang jelas tanpa hukum dan tak tahu aturan. Sakura tak ingin ditipu, tak suka diatur dan rata-rata mampu menebak dari membaca ekspresi orang-orang itu yang menjilat padanya, menjijikkan!
"Ceritakan saja padaku. Aku akan mendengarkan!" cetus Sasuke dengan seenak nya menarik dan menggenggam kedua tangan Sakura erat.
Sakura sendiri cukup terkejut dan terheran. Ada apa dengan orang ini?. Ia meneliti, dari tatapan dan raut ekspresi di wajah tampan dan menawan nya, menampilkan kenyakinan dan kejujuran. Tak ada pandangan menjilat atau memiliki niat yang buruk. Hanya rasa ingin tahu.
Sejenak, Sakura merasa luluh melihatnya. Sebelum akhirnya ia tersadar dan diam-diam mengutuk dirinya sendiri.
"Tak ada waktu, aku sedang malas bercerita." cetus Sakura melepas pegangan Sasuke cepat. Ia sedikit gugup dan untuk menetralkan rasa gugup nya, ia duduk dengan tegak dan sedikit memalingkan kepala nya.
Astaga, ada apa dengan nya? Tak mungkin kan ia mulai luluh?! Tidak! Tidak mungkin!
Hanya saja, ia merasakan perasaan aneh begitu saja. Perasaan yang tak pernah ia rasakan sekian ribuan tahun ini.
Satu pikiran muncul di benak nya.
'Sialan! Pasti karena ikatan itu!'
🌹🌹
Cieeee mulai luluh nih, ya.
Perlahan tapi pasti gitu, ehe
Well, ya gimana sama chapter ini?
Semoga kalian sukaaa
Arigatou
.
.
.Sabtu, 8 Mei 2021
![](https://img.wattpad.com/cover/231665521-288-k741138.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pure
FanficSemenjak kedatangan pemuda itu, semuanya berubah... Semenjak dia menanyakan Alaska, semuanya berubah... Dan semenjak dia berada disana, semuanya berubah... Berbagai misteri muncul satu persatu. Dimulai dari salah satu antek geng pembully itu... dan...