36. Akhir Mereka

475 86 28
                                    

Malam yang sunyi dan menyeramkan itu....

Sosok gadis berambut merah maroon, menggelengkan kepala nya beberapa kali. Mata nya yang indah mengeluarkan air mata yang banyak. Ia berusaha sekuat tenaga untuk berteriak. Namun sayang, bibir dan mulut nya terbungkam kain hitam yang diikat kuat. Tangan dan kaki nya terikat erat, duduk dalam penderitaan, melihat kejadian sadis di depan nya tanpa henti.

Ingin rasanya ia pingsan, namun ia khawatir, orang itu akan membunuhnya langsung. Jadi, ia hanya bisa pasrah menyaksikan kesadisan tidak manusiawi di depan nya.

Di depan nya, ada sosok berjubah gelap dengan katana di tangan nya. Kamar indah itu, mendadak berubah menyeramkan dan nampak seperti neraka. Dengan darah merah gelap terciprat dimana-mana, kepala putus dan organ yang dicabik, berhamburan disana. Semua itu milik para penjaga yang menjaga Saara.

Trangg Tranggg

Katana yang tajam dan berlumuran darah itu menggesek lantai mewah dengan ujung tajam katana nya. Begitu ngilu, sampai membuat Saara sangat ketakutan. Ia ingin meminta pertolongan, tapi tak bisa. Semuanya... sudah berakhir disini.

"Hehe!"

Itu....

Suara perempuan?!

Saara mendongak, menatap tajam dan teliti orang berjubah hitam di depan nya.

"Bagaimana rasanya melihat semua penjaga mu mati satu persatu, hm?" tanya orang berjubah itu, sedikit mengangkat penutup kepala nya. Memperlihatkan bibir indah semerah ceri, namun dengan taring yang tajam dan jelas disana.

"Hnnmffttt hmmmm!!!!"

Saara memberontak, ingin menanyai orang itu. Memang, perawakan nya terlampau mungil jika itu laki-laki. Dan sekarang, ia mulai menyadari ada yang aneh dan salah. Walau remang-remang dan hanya tersinari cahaya bulan, ia dapat dengan jelas melihat taring tajam itu.

"Aku biasanya cukup murah hati membiarkan manusia rendahan seperti mu dan teman-teman mu berulah. Namun, semakin hari malah semakin menjadi!" kali ini suaranya terdengar jelas karena tidak terhalang penutup kepala itu. Dan... Saara mengenal jelas siapa itu!

"Hmmftt?!!!!!"

Seolah mengerti maksud Saara, sosok berjubah itu melepas penutup kepala itu, menampilkan wajah cantik yang menawan, dengan iris semerah darah dan taring yang sedikit mencuat dari bibir nya.

Ya, itu Sakura!

Saara memelototi Sakura. Sudah seperti perkiraan nya! Itu pasti dia! Gadis ini, diam-diam mematikan! Walau dia nampak lemah lembut di permukaan, dia ternyata akan sejahat dan sekejam ini!

"Seharusnya kamu tidak terkejut." cetus Sakura santai. Mengambil kursi dan duduk di depan Saara dengan santai. Ia memainkan katana tajam berlumuran darah itu dengan santai. "Itu salah mu dan teman-teman mu karena terus menyinggungku. Aku sudah berbaik hati diam dan melepaskan. Namun, kalian tidak menghargai kebaikan ku dan terus mengetuk pintu ku untuk meminta masalah!" kekeh nya, begitu tenang, seolah sedang mengbrol santai serta menikmati secangir teh.

Saara tak bisa melakukan apapun dan hanya bisa terus menangis dan menatap Sakura dengan kemarahan dan kebencian yang sangat besar dan dalam.

"Gadis manja yang terus bergantung pada orang lain dan selalu bersembunyi di belakang orang tua setelah membuat masalah... pantas sekali jika harus dimusnahkan!" Sakura menatap Saara dengan seringai menyeramkan.

"Ah, soal orang tua, tenang saja, aku menghargai orang tua mu dan melepaskan serta mengirimkan mereka pergi ke perjalanan bisnis yang jauh. Oh, sistem keamanan sudah aku rusak dan semua data nya sudah hilang!" cetus Sakura seolah mengingat sesuatu.

The PureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang