Epilog

1K 110 31
                                    

"Kakak cantik!!!"

Seorang bocah berambut pirang dengan mata biru yang menenangkan, tersenyum lima jari memandangi gadis cantik berumur sekitar 17 tahun di depan nya.

Gadis cantik yang selalu memasang tatapan dingin dan datar itu menoleh, menatap bocah itu lurus dan tanpa emosi.

"Kakak cantik! Kenapa selalu murung? Habis putus cinta, ya?" tanya bocah itu dengan seenak jidat duduk di kursi di depan nya. Tak ada jawaban. Gadis itu hanya diam. Memandang kosong keluar jendela.

"Yaah, Kakak! Sini! Lihat aku! Apa jalanan lebih menarik daripada aku?" bocah tak dikenal itu merengek manja. Membuat Sarada mengernyitkan alis nya. Jelas sekarang ia mulai terganggu dengan kehadiran bocah di depan nya.

"Siapa kamu? Berani bersikap kurang ajar pada orang asing?" ia menatap bocah itu tajam. Namun, bocah itu tidak ketakutan. Malah tersenyum senang dipandangi seperti itu.

"Kakak cantik! Walau galak, tetap cantik!"

"....."

Saat gadis muda itu terdiam, tiba-tiba sepasang pasangan suami istri muncul.

"Boruto! Jangan berlarian dan mengganggu orang lain!" itu suara wanita berambut blue black pendek, memperingati.

"Kaa-san! Aku hanya menghibur Kakak ini! Dia selalu terlihat sedih!" jawab bocah bernama Boruto itu menunjuk gadis di depan nya. Dan saat pasangan pasutri itu melihatnya....

"Kamu...."

Pria dewasa berkulit tan dengan rambut pirang dan mata biru sapphire itu membulat tak menyangka. Wajah gadis di depan nya begitu mirip dengan orang yang dia kenal.

"Kamu... ada hubungan nya dengan Sasuke?"

Gadia berambut hitam panjang dan lurus itu tetap memasang ekspresi dingin, namun setelah beberapa detik, berubah menjadi ramah.

"Maaf, saya tak mengenal orang yang Anda maksud!" jawab nya sopan. Pria itu mengangguk dan berpikir. Tak mungkin, memang. Sejauh yang ia ingat, tak ada seorang pun dikeluarga sahabat nya yang telah menghilang itu adalah gadis ini. Bahkan setelah sekian lama...

"Oh, begitu, ya. Baiklah, terimakasih. Maaf telah membuat mu terganggu!" kata pria itu sopan, diikuti istrinya. Kemudian menyeret bocah bernama Boruto itu pergi.

"Sampai bertemu lagi nanti, Kakak cantik!!!"

Gadis itu hanya diam memandangi, kemudian tersenyum kecil saat mendengar percakapan suami-istri itu.

"Hey, Naruto-kun, tidakkah dia begitu mirip dengan Sasuke-kun? Juga, entah perasaan ku atau memang, dia sedikit banyak terlihat seperti Sakura-chan!"

🌹🌹

"Aku pulang!"

Gadis bersurai hitam panjang itu masuk ke area mansion mewah itu. Dengan langkah perlahan yang tegas namun anggun, masuk ke area mansion itu.

Mansion begitu sepi dan senyap. Namun, itu nampak biasa dan tak membuatnya terganggu.

Suara ketukan angkle boots itu menggema. Gadis itu turun menuju area tersembunyi dan terus berjalan sampai akhirnya terhenti di depan sebuah pintu berlapis baja dengan tombol-tombol angka pengunci disana.

Dalam sekejap, itu terbuka. Ia masuk dan kembali menutup nya. Ruangan bawah tanah. Yah, bisa dibilang begitu. Namun, disana nampak bersih, wangi, dan indah.

Lampu temaram di nyalakan.

Ruangan yang dihiasi bunga itu terlihat jelas.

Di tengah ruangan, ada dua tempat tidur single yang indah, bagus dan menawan. Masing-masing tempat tidur itu ditempati satu orang.

The PureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang