"Uhukk!"
Sakura memuntahkan cairan merah pekat dari mulut nya. Dadanya terasa sakit, namun ia masih berusaha menetralisir itu semua, supaya insting rasa sakit nya tidak terasa jelas oleh Sasuke.
Di ruang kerja itu, Sakura duduk sendiri dengan banyak kertas dan dokumen. Kulit nya yang memang sudah pucat, nampak semakin pucat dan terlihat menyedihkan.
"Kekuatanku..." bisiknya halus. Tangan nya mencengkram kertas di tangan nya. Memang, dengan kekuatan yang terkuras banyak, ia mudah lelah sebanyak apapun ia meminum darah. Bagaimanapun, kekuatan nya sudah terbagi pada Sarada.
Ah, ngomong-ngomong soal Sarada, ia tumbuh besar dengan sangat cepat. Sakura sendiri agak terkejut. Bagaimanapun, ia jarang sekali melihat seorang bayi tumbuh begitu cepat hanya dalam beberapa minggu. Memang, dulu ia pernah melihat, namun tidak sejelas sekarang. Apalagi baby Sarada begitu cerdas dan tajam.
Sasuke saja sampai terkejut. Ia tak menyangka bahwa bayi vampir akan tumbuh begitu cepat nya. Ia juga banyak menghabiskan waktu bersama putrinya itu. Entah untuk berjalan-jalan di atas salju, melihat pemandangan atau bermain dan melatih kemampuan si kecil.
Memang, beberapa minggu ini mereka tinggal di tengah lautan salju yang dingin. Ini tempat teraman, jauh dari permukiman dan sulit ditemukan. Jadi, tempat ini aman untuk sementara waktu. Bagaimanapun, cepat atau lambat, ia akan segera ditemukan para Ootsutsuki yang kini mengincar nya dan keluarga kecilnya ini.
"Ini menyebalkan!" bisik nya seraya menyeka darah dari sudut bibir nya. "Mereka akan tiba, cepat atau lambat." gumam nya. Ia kemudian meneliti kembali dokumen. Dimana, berisi informasi aset-aset nya dan juga ada bagian penelitian pengujian terlarang.
Well, ia melakukan pengujian terhadap bisa vampir dan semacam nya. Ia sebenarnya meneliti tentang konstitusi tubuh nya, kelebihan dan kelemahan nya, apa yang bisa ia kembangkan ada apa yang tidak bisa. Ia meneliti nya selama masa hidup nya ini diam-diam.
Memang ilegal. Dan karena itu, ia harus selalu berhati-hati.
Diam sejenak, Sakura memilih berhenti saja. Ia membereskan dan menaruh semua berkas itu dengan rapi di tempat nya. Kemudian, setelah menutup dan mengunci pintu ruang kerja nya, ia memilih turun untuk menemui Sasuke dan baby Sarada.
"Sayang?!"
Panggilan Sasuke pada Sakura menarik perhatian baby Sarada yang sebelum nya sedang asyik berlarian di sekeliling ruangan sembari memainkan boneka kucing di pelukan nya.
"Mama!!!"
Baby Sarada berseru dan segera berlari menuju Sakura. Sakura sendiri hanya tertawa melihat kelucuan bayi mungil nya itu dan berjongkok begitu ia turun dari tangga. Menyambut baby Sarada yang melompat ke pelukan nya.
"Haha, baby Sarada semakin pintar dan hebat!" puji Sakura seraya mengelus pipi lembut yang merona dan rambut sekelam malam milik baby Sarada. Sasuke yang melihat interaksi keduanya hanya menahan senyumnya.
Well, walau kadang perlakuan Sakura masih dingin padanya, tapi Sakura tak menghindar ataupun menolaknya. Sakura juga sering memperhatikan nya, segala tentang nya. Yah, mungkin hanya satu poin saja. Sakura selalu sibuk, kadang lebih suka diam menyendiri di ruang kerja nya untuk mengurusi dokumen dan beberapa hal lain nya. Tapi, tak masalah. Toh, Sasuke tak merasa kesepian, karena ada baby Sarada yang dirawat nya.
Sasuke juga sebisa mungkin tidak mengganggu atau mengusik kenyamanan Sakura. Selain karena takut, itu karena ia begitu mencintai dan menyayangi nya sehingga ia tak mau mengusik ketenangan dan kesenangan Sakura. Begini saja, sudah cukup.
"Apa Sarada sudah diberikan makanan?" tanya Sakura seraya meraih Sarada kedalam gendongan nya. Baby Sarada nampak patuh dan tak membuat masalah. "Yah, aku sudah memberinya biskuit dan segelas susu." jawab Sasuke.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Pure
FanfictionSemenjak kedatangan pemuda itu, semuanya berubah... Semenjak dia menanyakan Alaska, semuanya berubah... Dan semenjak dia berada disana, semuanya berubah... Berbagai misteri muncul satu persatu. Dimulai dari salah satu antek geng pembully itu... dan...