Shisui menyentuh pasir putih di bawah nya. Ia dapat merasakan ada bekas terinjak disana. Karena, disana seperti agak basah, namun hampir mengering.
"Dia disini!"
Semuanya menatap kearah pulau yang nampak sunyi itu.
"Tapi, disini banyak yang menjaga. Bagaimana bisa ia masuk dengan mudah kesana?" tanya Rin penasaran. "Sakura dapat melakukan apapun untuk bisa masuk kesana. Bahkan, dengan menimbulkan keributan sekali pun." jawab Asura seraya menyengir ria.
Tentu saja, mereka tahu! Apalagi Sasuke yang dapat membaca pikiran para manusia yang menjaga itu. Benar, bahwa Sakura membuat 'sedikit' keributan dan itu ide yang bagus untuk membuat mereka semakin memperketat penjagaan dan waspada.
"Kalian mencium jejak nya? Selain karena tertutup bau laut?" tanya Indra, yang tetap fokus ke depan.
"Ya!"
"Bagus. Jadi, ikuti aku saja!"
Huh?
Belum sempat mereka bertanya, Indra sudah melesat pergi. Mengejutkan mereka. Jadi, mereka pun memilih cepat-cepat menyusuli nya pergi.
Dan saat mereka mengikuti Indra masuk ke area pulau, disana begitu gelap. Dengan para manusia yang waspada itu. Tak lupa, adanya banyak jebakan disana, membuat mereka harus berhati-hati. Untung saja, mereka berhasil melewati nya!
Tak lama kemudian, mereka pun sampai di bagian dalam pulau itu. Sebuah hutan yang begitu gelap gulita dan hening.
"Arah sana adalah permukiman warga." cetus Izumi menunjuk kearah kanan. "Ya, dari sana dan sekeliling nya adalah permukiman warga. Hutan ini berada di tengah-tengah dan jarang di kunjungi." jawab Itachi setuju.
"Tapi, manusia-manusia itu cukup pintar untuk memasang banyak jebakan disini!" kekeh Kagami melihat kearah sekitarnya. "Walaupun jarang di kunjungi, mereka cukup waspada juga. Sampai berani memasang jebakan disini." komentar Izuna.
Mereka terus melangkah perlahan. Tidak memungkinkan untuk berpencar. Karena dengan ketajaman para Uchiha itu, mereka mendapat jejak.
Setelah beberapa saat, mereka melangkah menuju tempat tersembunyi di hutan itu. Sebuah area yang tanah nya dikelilingi rumput yang tinggi dan lebat.
Indra berjongkok.
"Jejak nya berhenti disini!" cetus nya seraya menyentuh tanah bagian tertentu. Ia mendongak. "Kalian pasti tahu kan, maksudku?" cetus Indra dengan mata tajam nya yang menyorot dingin.
"E-eh, tapi... tak mungkin kah kita menghancurkan bagian ini?" cetus Asura ragu, tak yakin. "Walau hutan ini jarang di kunjungi, mereka akan tetap datang untuk mencari tahu dan menyelidiki." tambah Madara, mendukung keraguan Asura.
"Harus ada cara lain!"
Sasuke ikut berjongkok di hadapan Indra. Ia menyentuh tanah itu dan mencari tahu.
Itachi dan Shisui agak mundur. Mereka mencari-cari celah. Bagaimanapun, Shisui sangat tajam untuk urusan jejak, disusul Itachi yang memang selalu mempelajari banyak hal dari Shisui.
"Ah, aku akhirnya mengerti!" kekeh Shisui dengan kepuasan tingkat tinggi. Saat jemari nya, terhenti diantara sebuah celah yang sangat kecil dan tipis. Disana, ia dapat merasakan jejak jemari juga. Namun, jelas lebih ramping dan lembut.
Milik siapa lagi, jika bukan milik Sakura?
"Dimana?"
Serempak Indra dan Sasuke, yang mampu mengerti dan membaca pikiran Shisui maju, mendekat. Itachi mengerti bahwa kini Shisui menemukan petunjuk besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pure
FanfictionSemenjak kedatangan pemuda itu, semuanya berubah... Semenjak dia menanyakan Alaska, semuanya berubah... Dan semenjak dia berada disana, semuanya berubah... Berbagai misteri muncul satu persatu. Dimulai dari salah satu antek geng pembully itu... dan...