42. Terluka

474 93 35
                                    

"Ah, dokumen ini berisi list-list perusahaan mana yang bekerja sama dengan nya. Tak kusangka, akan sebanyak ini!" cetus Itachi kagum dan tak menyangka.

"Bahkan perusahaan yang cukup sulit kita dapatkan pun, dia mampu membentuk kerja sama dengan mereka!" cetus nya seraya menujuk kearah salah satu perusahaan tertentu.

"Tentu saja, dengan kemampuan nya, tak ada satu hal pun yang tak bisa ia lakukan." cetus Indra penuh kebanggaan.  Sebelum sesaat kemudian, dia merasakan sesuatu yang menyakitkan di area dada nya. Begitupun, dengan Sasuke. Ia nampak kesakitan sekali.

"Ada apa?!"

Sasuke mengertakkan gigi nya saat dokumen itu terjatuh di tangan nya.

"Argh, ini menyakitkan, ini menyakitkan!"

Indra tak berbicara. Namun, sudut meja yang dicengkram nya, mendadak hancur remuk tak bersisa. Menandakan rasa sakit yang dirasakan nya sama, dengan apa yang di rasakan Sasuke.

Asura yang melihat keduanya, segera mengerti. Keduanya kan, terhubung dengan Sakura. Jika begitu....

"Kita harus bergegas keluar dari sini. Sakura pasti terluka!" cetus Asura tajam. Indra berusaha berdiri sebaik mungkin. Dan menatap Asura tajam. Perkataan nya benar sekali.

"Benar, ayo kita bergegas!"

🌹🌹

Sakura duduk di bawah sebuah pohon besar. Erangan rendah terdengar dari bibir ceri nya yang memucat. Ia menyentuh bagian dada nya yang terasa berlubang besar dan parah.

"Argh!"

Ya, pertarungan dengan Ryo itu, benar-benar membuatnya terpaksa menggunakan kekuatan besar nya. Memancing terkuras nya tenaga besar-besaran. Dan sekarang ia tak bisa menahan rasa sakit nya supaya tidak terasa pada orang yang terikat dengan nya. Belum lagi, ia sebelumnya ditusuk pancang kayu, yang mana langsung berasal dari pepohonan disana.

Itu menyakitkan sekali. Jika vampir lain, akan tidak berdaya seketika, tak bisa bergerak seinci pun dan tubuh akan memasuki tahap 'hibernasi'. Dimana, tubuh akan membutuhkan istirahat total dalam jangka waktu yang lama.

Memang, dibandingkan dengan senjata modern, tetaplah pancang kayu adalah  yang paling fatal. Efek nya ya itu... hibernasi. Apalagi jika terus di tusukkan dan tidak di lepaskan. Itu sangat menyiksa.

Dan hebat nya, Sakura masih mampu bergerak, bangkit, berkelahi lagi, bersikap baik-baik saja dan bahkan memusnahkan si brengsek itu. Sudah merupakan kehebatan, ia masih bisa melakukan hal sejauh itu. Dan sekarang, ia haus dan ia butuh darah untuk mengisi ulang semua yang terbuang akibat luka.

Nampak terlihat, luka nya yang biasanya menutup dengan cepat, kali ini nampak sedikit melambat. Membuktikan akibat dari terluka yang disebabkan pancang kayu itu.

"Brengsek!" umpat Sakura marah. Ia belum pernah separah ini. Setelah beberapa abad ini, baru pertama kalinya ia mengalami yang seperti ini!. Sialan!.

"Aku butuh istirahat sebentar... dan berburu." bisik nya halus. Memang, dia begitu kuat. Seharusnya ia segera berburu. Namun, ia lebih memilih beristirahat, menunggu luka nya pulih, walau akan terasa lama dan menyakitkan, tak apa. Ia tidak bisa memburu manusia dengan keadaan seperti ini.

"Aku harus bergegas mencari tempat persembunyian lainnya." gumam Sakura secara perlahan, bangkit berdiri dan pergi menjauh, dengan tertatih-tatih. Namun, baru saja ia melangkah sekitar beberapa ratus meter, kesadaran nya secara perlahan mulai berkurang.

Tubuh nya memprotes, namun Sakura terus memutuskan dan akhirnya...

Brukkkk

Sakura pingsan!

The PureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang