"Beliau nampak nya meninggalkan ini dengan sengaja. Dan ini laporan detail nya. Jika begitu, saya permisi, Tuan-Tuan."
Kimimaro dengan sopan undur diri. Ia berusaha bersikap setenang mungkin, walau rasanya ia ingin berlutut karena ketakutan. Tuan Muda nya dan Saudara-Saudaranya ini sudah cukup menyeramkan. Belum lagi Kakek-Kakek nya. Yang mana, Kimimaro belum pernah melihat nya. Apalagi sekarang... ia melihat dua orang asing, yang jelas, kekuatan nya lebih tinggi dan kuat dari mereka!
Sasuke mengecek laporan dengan kilat. Ekspresinya semakin suram dan gelap begitu membaca tiap lembar halaman itu.
Kemudian, dia mengambil flashdisk dan mengambil laptop dibawah meja. Mulai menyalakan dan menghubungkan flashdisk itu dengan laptop dan mencari-cari. Tak ada hal yang aneh, banyak file sudah lenyap. Hanya satu yang tertinggal. Sebuah video. Klip pendek.
Disana, seorang gadis cantik bergaun merah klasik tengah asyik berkutat dengan berkas-berkas di tangan nya.
"Oh, halo bocah. Pasti saat menerima ini, aku sudah pergi, hahaha!" ia tertawa ringan seraya memainkan pulpen di tangan nya. "Hm, aku sengaja menyiapkan ini semua sebagai antisipasi, yang pasti akan selalu terjadi setiap tahun nya." kekeh Sakura menunjukkan dokumen itu satu persatu.
"Hehe, untuk yang pertama kali nya, aku memberitahu seseorang tentang rencana pelarian ku, yah walau tak ada yang meminta sih." oceh nya santai. Tersenyum cerah, ia mengatakan kata-kata sombong dan kurang ajar itu.
"Karena kamu begitu berambisi memiliki aku, semuanya tak akan berjalan mulus seperti yang kamu harapkan! Oh, kuharap kamu tak akan marah. Sudah ku katakan, menjauh lebih baik, bukan? Akhirnya kamu mulai terjerat dan akan segera terjatuh! Waah aku harus bersembunyi lagi, but well, nampak nya akan menyenangkan! Sampai nanti!"
"...."
Apa dia bersungguh-sungguh?!
Ia nampak tanpa memiliki dosa atau beban sama sekali saat mengatakan itu semua! Ia mengatakan nya dengan ringan sekali. Seolah berbicara mengenai hal-hal tak penting yang konyol.
"Uchiha Sasuke!"
Sasuke diam saja mendengarkan Indra memanggil nya setengah berteriak.
"Aku harus mencari nya!"
Tanpa menghiraukan kemarahan Indra, karena terlanjur marah, Sasuke bergegas kilat pergi darisana.
🌹🌹
Sakura memandang orang di depan nya dingin.
Katana di tangan nya masih ternoda darah. Iris emerald nya sudah memerah. Aura dingin yang tajam terasa di sekitar nya.
"Haruno.... setelah berabad-abad aku mencarimu, akhirnya aku menemukan mu!"
Sakura menatap datar dan dingin, tak tersinggung atau ketakutan, sedikitpun.
"Beri aku darah mu dan aku akan berhenti untuk memburumu!" cetus orang itu arogan.
"Pftt, hahahaha..... kau bercanda? Kau pikir aku akan memberi mu darah ku semudah itu?" suaranya enteng tanpa beban, meremehkan nya. "Jangan harap. Sebaiknya kamu segera pergi sebelum benar-benar mati di tangan ku!" jawab Sakura seraya mengibaskan noda darah dari katana. Tak lupa, ia menyarungkan katana nya.
Orang di depan nya nampak tak puas dan marah sekali. Jelas, reaksi nya malah membuat Sakura semakin senang.
"Kurang ajar! Aku yang menemani mu disaat krisis mu. Dan sekarang kamu menentang aku?" tanya nya dingin. Ekspresi lucu dan arogan Sakura berubah menajam dan mendingin.
Ah, ia tak lupa, orang di depan nya ini adalah yang 'menemani' nya dulu saat ia dalam masa-masa krisis, saat ia berusaha melawan racun vampir yang hendak melahap nya habis. Sebagai balasan, Sakura memperlakukan nya dengan baik, memberinya apa yang dia inginkan. Namun, tak disangka, ia akan berbalik dan menusuk nya, mengkhianati nya.
"Kau lupa, aku yang membantumu mencapai posisi tinggi, membuat Ootsutsuki memandang mu dan merekrut mu menjadi salah satu kepercayaan mereka. Ini balasan mu untukku? Aku ingat, kamu hanya menemani ku saja disaat itu. Dan untuk perawatan.... bukan nya aku melakukan semuanya sendirian?" cetus Sakura seraya tersenyum tipis.
Inilah mengapa Sakura merasa tak aman. Entah dengan manusia, vampir atau bahkan pemburu vampir sekalipun. Karena, ia pernah dikhianati ketiga makhluk jenis itu.
Karena itu, di jalan keabadian yang panjang dan sepi ini, Sakura memilih selalu berjalan sendirian. Walau ada Raiden di sisi nya yang baru-baru ini mengikuti nya terus-menerus, ia tak bisa mempercayai nya dengan begitu mudah.
Karena Sakura pandai berakting dan menipu orang lain, ia akan melakukan hal yang sama pada semua orang yang di temuinya. Tak terkecuali Sasuke.
Mengingat bocah itu, Sakura merasa bahwa dia pasti sangat marah dan akan mengejarnya. Ah, membayangkan nya saja, Sakura merasa itu akan lucu.
"Karena aku menginginkan sistem yang baru. Sistem yang kamu ajukan terhadap Ootsutsuki itu... sistem idiot, konyol dan sembrono! Lihat, bukankah saat ini kamu masih berani menggunakan tangan mu untuk membunuh dan meminum darah para manusia itu?" kekeh orang itu dingin.
"Kamu ini munafik. Kamu mengajukan sistem tanpa pemburuan, tapi kamu bersikap terhomat mengambil stok darah dari rumah sakit, bukankah itu kembali pada kata-kata mu?" ejek nya.
Sakura tetap tenang.
"Itu hanya kesimpulan mu tentang ku. Detail sistem itu rahasia dan tak ada seorang pun yang tahu, kecuali Ootsutsuki. Apa wewenang dan kemampuan mu hingga bisa tahu itu? Pfft, memang, seperti orang yang menggunakan posisi Tuan nya untuk menantang orang lain!" kekeh Sakura mengejek. Membuat orang di depan nya semakin marah.
"Jika ingin tahu jawaban nya, tanyakan pada Tuan Indra dan Asura. Ya, itupun jika kamu memiliki keberanian. Well, ya sampai nanti. Waktu ku habis terbuang sia-sia karena mengobrol dengan mu!"
Apa?!
Sebelum orang itu sempat mengatakan lagi, Sakura sudah terlanjur menghilang.
"Sial!"
Segera, ia pun menghilang, berusaha mengejar Sakura.
🌹🌹
"Dia masih belum jauh!"
Indra melesat cepat, terbang dari satu pohon ke pohon yang lain. Malam yang gelap itu tidak mengganggu nya.
"Kamu benar, Kakak!" setuju Asura. Kini, mereka dan para Uchiha itu, bergegas pergi untuk menemukan Sakura dan membawa gadis itu kembali.
"Kakak, ada aroma yang lain juga." cetus Asura tertahan. Indra yang tahu, menyipitkan matanya tajam. Sudah tertebak jelas dalam benak nya, siapa itu.
"Benar. Sekarang, kita memiliki alasan untuk menendang nya dari orang-orang Ootsutsuki!" jawab Indra dingin. Ia tahu siapa yang Asura maksud. Orang yang masuk ke mata Ootsutsuki atas bantuan Sakura.
Indra tahu, bahwa orang itu memiliki ambisi untuk memberontak, menentang Ootsutsuki, memang layak di musnahkan. Namun, Asura menahan nya. Katanya, harus memastikan semuanya dengan baik dan benar.
Juga, tak ada salah nya bermain-main sedikit dengan tikus kecil tak tahu diri itu. Yah, Indra pada akhirnya menerima usulan Asura. Dan sial nya, orang itu mengejar gadis itu. Juga, kini Sakura lepas dari pandangan nya lagi!. Sial sekali, padahal ia baru saja bersukacita karena menemukan nya. Namun, semuanya harus kembali seperti semula!
🌹🌹
Siapa lagi tuh, hm?
Kesian walau banyak yang suka, Saku gak tertarik. Mungkin traumatis di khianatin kali ya? Hmmm
Well ya, gimana sama chapter ini?
Semoga kalian sukaaaa
Arigatou
.
.
.Sabtu, 17 April 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
The Pure
FanfictionSemenjak kedatangan pemuda itu, semuanya berubah... Semenjak dia menanyakan Alaska, semuanya berubah... Dan semenjak dia berada disana, semuanya berubah... Berbagai misteri muncul satu persatu. Dimulai dari salah satu antek geng pembully itu... dan...