"Woaha, lihat bajingan dingin ini... berani sekali dia, hahahaha!" tawa Naruto seraya menunjuk-nunjuk Sasuke. Ia nampak puas sekaligus terkejut. Karena untuk yang pertama kali nya, ia melihat Sasuke bergerak seperti itu kepada seorang gadis.
"Diam!" cetus Sasuke seraya menatap Naruto super dingin dan datar. Pemuda Uzumaki itu tetap tertawa. Tak menghiraukan perintah Sasuke yang menyuruh nya diam.
"Sasuke, apa kamu menyukai Sakura?" tanya Sai tanpa ragu. Membuat suasana berubah menjadi canggung.
Sasuke melirik ke arah Sakura yang tengah memperhatikan nya. Ada sebuah ide yang melintas di kepala nya.
"Ya. Memang nya kenapa?"
"..."
"HAAAAAAA?!"
Seketika mereka menjadi pusat perhatian karena kehebohan mereka.
"Sekarang, Sakura milik ku. Kalian sebaiknya menjaga jarak!"
Semua menganga akan kefrontalan Sasuke. Sakura sendiri nampak melongo. Ia berusaha memastikan sesuatu dan... ia tersenyum tipis.
"Sasuke-kun, apa kamu serius?"
Mendengar pertanyaan Sakura, entah mengapa Sasuke merasa ada yang aneh. Dan juga, ada sedikit rasa takut yang tiba-tiba muncul dalam hati nya. Entah apa itu, ia merasa ia tidak seharusnya mengatakan itu.
Tapi, ia tak bisa menarik perkataan nya dan memperlihatkan ketakutan nya, kan?
"Aku sangat serius!"
Sakura diam-diam menyeringai, sebelum akhirnya tersenyum super manis.
"Terimakasih. Ku harap kamu tidak akan menyesali nya, Sasuke-kun"
Dan perasaan Sasuke terasa semakin tak nyaman saja.
Apa Sasuke akan menyesali nya?
Sakura akan pastikan itu di kemudian hari!
Karena Sasuke berani seperti itu, maka Sakura tak akan ragu.
🌹🌹
Sosok menawan dengan rambut hitam di tata anggun dan beriris hijau emerald, melintas dengan santai di rumah sakit itu. Setiap langkah nya begitu anggun dan menarik perhatian siapapun yang melihat nya.
Ia nampak feminin dengan dress navy selutut dan tas kecil di tangan nya. Jangan lupakan stiletto hitam nya. Dari atas ke bawah, sudah di pastikan semua yang dipakai nya itu bukan barang sembarangan. Jelas barang branded.
"Selamat datang, Nona Arisu. Apa kabar?" sapa seseorang saat baru saja dia masuk ke sebuah ruangan.
"Hm, aku baik. Sangat baik sekali!" jawab nya penuh penakanan. Dokter muda yang tampan itu terkekeh halus. Lantas mempersilahkan masuk sosok perempuan menawan tersebut, ke ruangan nya.
"Raiden, padahal baru-baru ini kita bertemu, sejak kapan kamu menjadi sesopan ini padaku? Apa karena kamu baru saja menyadari kemampuanku?" tanya nya santai.
Dokter muda itu terkekeh dan ia mendudukkan dirinya di meja, di depan perempuan itu yang sedang duduk manis. Ia agak membungkukkan tubuh nya, karena tinggi mereka yang terpaut jauh.
"Hm, yup! Kupikir kamu hanya seorang pembual!" jawab nya yang dibalas putaran mata malas dari perempuan di depan nya.
Srattt
"Kau pasti tahu kan tujuanku datang kemari?"
Raiden mengangguk.
"Persediaanmu habis, kan? aku sudah menyiapkan nya untukmu!" jawab nya seraya menunjuk ke arah lemari pendingin khusus, yang letak nya tersembunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pure
FanfictionSemenjak kedatangan pemuda itu, semuanya berubah... Semenjak dia menanyakan Alaska, semuanya berubah... Dan semenjak dia berada disana, semuanya berubah... Berbagai misteri muncul satu persatu. Dimulai dari salah satu antek geng pembully itu... dan...