Dua orang itu duduk disana dengan santai.
Madara dan yang lainnya masih duduk bersimpuh, meminta ampun.
"Aku merasakan sesuatu yang aneh disini!" ucap Indra dingin. Ia kemudian mengalihkan pandangan nya pada Sasuke.
"Sejak kapan... kamu meminum darah nya, Sasuke?"
Tidak ada basa-basi dan langsung ke poin utama nya. Mengejutkan Sasuke.
Bagaimana... orang itu bisa mengetahui tentang nya? Nama nya?
"Kamu mempertanyakan kenapa aku bisa tahu tentang mu?" suaranya dingin dan menyeramkan. "Aku ini, leluhur mu dan kamu..." Indra menyipitkan matanya tajam.
Asura yang duduk disebelah nya hanya diam, namun jelas tegang sendiri. Bagaimanapun, kemarahan Kakak nya itu sangat menyeramkan. Tak ada seorang pun yang bisa lepas dari kemurkaan nya jika sudah begini. Oh, sial. Harusnya ia juga membawa Toneri kesini. Siapa tahu kan, pria bulan itu bisa mengevakuasi calon korban kemurkaan Kakak nya ini, dan dirinya bisa menenangkan Kakak nya ini.
Sasuke menunggu sambungan kata-kata dari Indra. Tapi, pada akhirnya Indra hanya diam, sengaja tak melanjutkan kata-kata nya. Jika Sasuke tahu bahwa keberadaan nya adalah karena inkarnasi, Indra tak yakin dengan apa yang akan dilakukan bocah itu nanti nya.
Apakah ia akan semakin gencar mengejar gadis itu, atau bahkan akan berurusan dengan nya demi memperebutkan gadis itu.
"Kakak, sudah jangan marahi Mada-chan dan yang lain nya. Kasihan mereka!"
Suasana yang serius dan menegangkan itu mendadak pecah karena ada sesuatu yang aneh dari kata-kata nya.
Mada.... chan?
"Pffftt"
Itachi, Shisui dan Obito hampir tertawa keras-keras. Tak menyangka, Kakek sekaligus leluhur mereka akan dipanggil semenggemaskan itu oleh leluhur nya, yang juga leluhur mereka.
Madara melirik ketiga nya dengan tatapan tajam yang mematikan. Dalam sekejap, ketiga nya terdiam ngeri.
"Sudah, sudah, berhenti bersikap seperti itu. Nah, duduk lah di sofa!" cetus Asura ramah, menenangkan. Madara dan yang lainnya menurut. Walau dengan takut, karena Indra terus memperhatikan mereka lekat-lekat dengan tatapan tajam nya yang membunuh.
"Kenapa kalian melakukan itu?"
Indra bertanya dengan nada datar. Nampak nya, kemurkaan nya sedikit padam. Namun, ingat! Sedikit bagi Indra, masih tak terhingga bagi mereka. Ini... terlalu menekan dan mengintimidasi.
"Itu... kami...."
Tak mampu menjawab.
Indra jelas tahu maksud dari kata-kata kaku Izuna. Jadi, ia tanpa ragu menakuti mereka dengan kekuatan penekanan nya.
"Ah, ah, ah, Kakak... sudahlah, tenang, tenang. Itu bagus karena mereka berhasil dan menemukan keberadaan nya, bukan begitu?" cetus Asura kembali menenangkan. Memang, hanya dia yang cukup mampu meredakan kemarahan Kakak nya yang sensitif ini.
"Kita bisa menemui nya lagi, secara langsung... oke?"
Perlahan, Indra mulai tenang.
"Apa kamu lupa kemampuan nya? Dia sangat licin!" cetus Indra seraya bersandar di sofa empuk itu. "Yah, benar. Tapi, tenang saja. Kita akan mengerahkan bawahan yang lain untuk segera mencari dan menemukan nya lagi!" jawab Asura cepat.
"Apalagi, Kanna sempat mengatakan padaku, bahwa ia juga akan membantuku menemukan nya." sambung Asura, mengingat istrinya di rumah. Indra menjadi rileks kembali. Namun, mood nya memburuk entah mengapa. Mungkin karena mengingat gadis berhelaian merah muda itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Pure
Hayran KurguSemenjak kedatangan pemuda itu, semuanya berubah... Semenjak dia menanyakan Alaska, semuanya berubah... Dan semenjak dia berada disana, semuanya berubah... Berbagai misteri muncul satu persatu. Dimulai dari salah satu antek geng pembully itu... dan...