Sakura melepaskan rusa yang sudah mati. Taring indah nya mencuat indah dibalik bibir semerah darah nya. Matanya yang tajam berpusat pada Sasuke yang nampak duduk tenang di atas bebatuan bersama baby Sarada.
Tak jauh dari Sasuke, ada beberapa hewan yang sudah mati disana.
"Kamu tidak memberi Sarada rusa itu langsung ke mulut nya, kan?" tanya Sakura seraya membereskan mayat-mayat hewan lemah itu. "Tentu tidak. Bayi ku yang cantik dan anggun belum boleh melakukan nya disaat semuda ini!" jawab Sasuke seraya menciumi pipi lembut Sarada.
Sakura terseyum.
Memang, kali ini dikatakan berburu. Namun, berburu pun mereka masih pilih-pilih. Ya, rusa yang populasi nya banyak disini yang dipilih. Bagaimanapun, hewan lainnya cukup langka dan Sakura yang menyayangi satwa yang langka dan tidak memangsa mereka. Sasuke sendiri setuju-setuju saja.
Toh lagi pula, darah manusia lebih enak daripada darah hewan.
Karena itu, setelah selesai membereskan bekas perburuan mereka, mereka bergegas pergi ke tempat permukiman penduduk. Untuk berjalan-jalan sebentar dan menyiapkan stok darah yang baru.
"Hey, Sasuke...." panggil Sakura setelah berpikir cukup lama dan akhirnya memutuskan. "Jika atasan memerintahkan eksekusi untuk kami bertiga, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Sakura memandangi gelas berisi wine nya dengan tatapan kosong.
Memang, mereka sekarang berada di sebuah restoran mewah. Beruntung penampilan mereka masih baik-baik saja dan well, mereka berhasil menarik perhatian orang-orang disana karena visual dan juga... keanehan karena melihat ketiga orang itu yang datang dengan pakaian biasa, apalagi Sakura. Padahal kan udara di luar cukup dingin walaupun matahari muncul sekalipun.
"Itu bukan pertanyaan, tapi pernyataan, bukan?" tebak Sasuke tepat sasaran. "Memangnya kesalahan apa yang kita lakukan sehingga memancing atasan untuk mengeksekusi kami bertiga?" tanya Sasuke yang mulai serius.
"Aku.... dan Sarada."
Apa?
Sasuke mengernyitkan alis nya. Samar-samar ia mulai mengerti maksud Sakura.
"Keberadaan ku saja sudah cukup berbahaya. Belum lagi terikat dengan mu dan akhirnya..." Sakura menggantung kata-kata nya. Iris emerald nya terfokus pada baby Sarada yang sekarang duduk di dekat mereka. Baby Sarada nampak tenang dan menikmati makanan bayi nya.
"Aku akan melindungimu dan juga putri kita!" cetus Sasuke yang mengerti arti lirikan Sakura pada Sarada. "Inikah yang kamu pikirkan selama diam di ruang kerja?" bisik Sasuke halus, namun masih dapat Sakura dengar dengan sangat jelas.
Sakura hanya diam. Namun, diam nya itu seolah mengiyakan kata-kata Sasuke.
"Katakan saja apa yang kamu pikirkan. Itu pasti menyangkut keselamatan kami bertiga, bukan? Cepat, beritahu aku, supaya aku tahu tindakan pencegahan dan perlindungan apa yang harus aku lakukan sebagai pasangan untukmu dan Ayah untuk baby Sarada!" cetus Sasuke seraya memegangi tangan Sakura yang tidak memegang gelas wine nya.
Sakura bertatapan dengan iris onyx sekelam malam itu. Ia dapat melihat keteguhan yang amat nyata dari tatapan tajam khas Uchiha nya. Sakura merasa seperti sedang berpandangan dengan Indra. Well, bagaimanapun kan Sasuke adalah inkarnasi nya Indra. Karena begitu...
Tunggu-
"Kita harus segera pergi dari sini!" cetus Sasuke seolah merasakan sesuatu. Matanya yang awalnya memang serius, semakin serius dan bertambah tajam. Sakura yang awalnya masih terdiam, akhirnya menyadari ada sesuatu yang salah. Ia segera mengambil baby Sarada ke dalam gendongan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pure
FanfictionSemenjak kedatangan pemuda itu, semuanya berubah... Semenjak dia menanyakan Alaska, semuanya berubah... Dan semenjak dia berada disana, semuanya berubah... Berbagai misteri muncul satu persatu. Dimulai dari salah satu antek geng pembully itu... dan...