Di sisi lain Anita sedang berada di ruangannya. Dia terlihat tengah melamun. "Hay!" Kedatangan Linda tiba-tiba, membuatnya terkejut.
"Isss kaget gue" kata Anita.
Linda terkekeh. "Maaf, habis melamun terus sih lo"
"Lo gapapa kan Nit?" Tanya Linda khawatir.
"Gue gapapa kok" kata Anita.
"Yakin? Terus gimana sama Gilang? Cara Mbah Darsa itu manjur gak?" Pertanyaan Linda bertubi-tubi
"Gilang baik-baik aja kok dan gitunya Mbah manjur juga" dusta Anita.
Linda menatap aneh ke arah Anita. "Lo boong ya??" Tanya linda.
"Ngga" balas Anita sambil menggeleng.
"Gue kenal lo dari dulu Nit, kalau lo ada masalah cerita aja sama gue" kata Linda.
Anita tersenyum. "Gak ada masalah kok Lin, kalau gitu gue pasti udah cerita sama lo"
Kringgg....kringg....
Tiba-tiba ponsel Anita berdering, pada layar ponselnya tertulis nama Mita. "Nit, gue duluan ya" kata Linda.
"Iya-iya Lin" balas Anita.
"Halo Mita"
"......."
"Apa bapak sudah ada dikantor?"
"......."
"Baguslah, saya minta bantuan kamu untuk awasi mereka ya"
"......."
Tuttt....
~~~~~~~~~~~~~
"Kita berangkat sekarang" Gilang keluar dari ruangannya.
"Mita, jika ada yang mencari saya, katakan bahwa saya sedang menemui klien saya" kata Gilang.
"Baik pak" balas Mita.
Gilang dan juga Renita berlalu pergi. Kali ini Gilang tak mengajak Bagas ikut bersamanya.
"Mita, kamu mau kemana?" Tanya Bagas pada Mita.
"Mau ikutin bapak" balas Mita.
"Eh tunggu! Pak Gilang menemui kliennya" kata Bagas.
"Sudah, lebih baik kamu diem aja deh, pusing aku" Mita langsung menyambar tasnya dan pergi menyusul Gilang.
Bagas dengan cepat mengejarnya dan menghentikannya. "Mita! Mau ngapain sih kamu ikut-ikut pak Gilang gitu?" Tanya Bagas.
"Isss itu bukan urusan kamu, nanti aku ceritain semuanya kalau udah selesai" kata Mita.
"Udah deh lepasin aku Bagas" pinta Mita.
Bagas pun melepas cekalan tangannya. "Aku akan kembali tunggu yaa" Mita mengedipkan sebelah matanya. Bagas tampak bingung melihat tingkahnya hari ini.
~~~~~~~~~~~~
Mita kini sudah berada di luar kantor dia tampak mencari-cari seseorang. Hingga pandangannya tertuju pada lelaki bertubuh gempal yang tengah menikmati makanan di sebrang jalan. Mita pun menyebrang jalan dan menghampirinya.
"Dev! Dev!" Dia menepuk-nepuk pundak lelaki itu.
"Isss apaan sih lo ganggu banget" gerutu lelaki gempal itu.
Mita memasang senyum manisnya. "Kalau senyum-senyum gini pasti ada maunya ni anak" kata lelaki itu.
"Deva ganteng...Mita mau minjem motornya boleh?" Kata Mita dengan manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Martanita [END]
Romance⚠️PERLU DIPERHATIKAN!!⚠️ Cerita ini mengandung sedikit unsur kedewasaan, untuk yang dibawah umur bijaklah dalam memilih bacaan! (18++) Baik dan lugu, itulah sifat dari seorang Anita Gautama. Wanita yang jatuh cinta pada lelaki yang bernama Herman Wi...