86. Om Ganteng

336 24 6
                                    

ANITA POV

"Harel! Hazel!" Aku melambaikan tangan ke arah mereka.

Jam pulang sekolah membuat siswa ramai berhamburan keluar sekolah.

"Gimana sekolahnya?" Tanya Anita.

"Emm seperti biasa" balas Harel yang masuk mendahuluiku ke dalam mobil. Tidak biasanya dia begitu apa dia mengalami masalah?

"Zel, Harel kenapa?" Tanyaku pada Hazel.

Hazel menyuruhku untuk mendekat. Dia membisikkan sesuatu padaku.

"Mama! Ayo! Harel udah laper" katanya.

"Iya-iya sayang" aku mengajak Hazel masuk ke mobil.

Bragg...

"Harel mau makan di luar? Atau di rumah aja?" Tanya Anita yang mulai melajukan mobilnya.

"Serah mama aja" balas Harel. Anita hanya menghela nafas menetralkan pikirannya.

"Harel" panggil Hazel.

Harel menoleh. "Hmmm??"

"Kan tadi bu guru kasi tugas, aku belum ngerti. Nanti ajarin ya" pinta Hazel.

"Iya-iya nanti malem" balas Harel.

"Harel gapapa kan?" Tanya Hazel.

"Gapapa kok" balas Harel yang fokus menatap ke arah luar kaca mobil.

~~~~~~~~~~~~~~~

Aku memberhentikan mobilku di tempat makan kesukaan mereka berdua. "Ayo turun!" Ajakku.

Kami masuk beriringan. "Mau pesen apa?" Tanyaku.

"Seperti biasa aja ma, tapi kali ini Hazel minumnya mau jus ya" Pinta Hazel.

"Kalau Harel?" Tanyaku. Harel sedari tadi tak mengiraukanku.

"Harel" aku menepuk pundaknya pelan.

"Iya ma? Harel samain sama Hazel" kata Harel.

"Eh tapi kan Harel gak suka jus" tungkas Hazel.

"Ya minuman seperti biasa aja deh" balasnya.

Kami menunggu pesanan di meja yang sudah di sediakan. "Harel? Kamu kenapa?" Tanyaku.

"Gapapa kok ma" balasnya.

"Bohong, cerita sama mama gapapa kok sayang" pinta ku.

Dia menatapku ragu. "Kenapa?" Tanyaku lagi.

AUTHOR POV

Harel menopang dagunya dengan kedua tangannya. "Tadi Harel liat ada temen yang di anterin sama ayahnya"

Deg!

"Kayanya dia disayang banget sama ayahnya" kata Harel.

"Harel juga mau kaya gtu ma, tapi sekarang papa udah jahat sama kita mana bisa Harel gitu"

"Harel, gak boleh gitu, papa masih sayang kok sama kalian" kata Anita.

"Meskipun papa jahat, tapi papa itu tetap papa kalian" imbuhnya.

"Nggak Harel gak mau nganggap dia papa lagi!" Kata Harel.

"Gak boleh ngomong gitu" balas Anita. .

"Tapi waktu itu Harel dengar kakek Johan bilang tidak mau anggap papa anaknya. Jadi Harel juga boleh anggap papa bukan papa Harel lagi" jelas Harel.

"Harel, kamu gak boleh ngomong gitu, itu namanya jahat. Pernah gak mama ngajarin Harel jadi orang jahat?" Harel menggeleng.

"Papa masih sayang sama kalian. Percaya sama mama. Kalian mau dianter papa ke sekolah? Nanti biar mama yang bilang sama papa" Tanya Anita.

Martanita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang