ANITA POV
"Kita jadi beli hadiahnya sekarang kan?" Tanya marta sambil menyendok nasi.
Aku mengangguk mengiyakan. "Pulang sekolah" balasku.
~~~~~~~~
Setelah pulang sekolah, kami mampir disebuah toko mainan anak. "Kemarin amel bilang mau apa?" Tanya marta.
"Boneka sama coklat" balasku.
Marta melangkah menuju tempat boneka. Dia memperhatikan satu persatu boneka itu. "Yang itu" gilang menujuk boneka beruang berwarna putih itu pada pelayan toko.
"Kau memilihnya sendiri?" Tanyaku.
"Iya, aku yakin dia pasti suka dengan boneka itu" balas marta.
Dia juga mengambil beberapa kotak mainan anak perempuan. "Untuk apa mainan sebanyak itu? Dia cuma minta boneka saja" kataku.
"Itu darimu, dan ini dariku" balasnya sambil tersenyum.
~~~~~~~
AUTHOR POV
Anita tengah terduduk menghadap cermin sambil mencoba beberapa anting. Di ruangan yang sama, gilang tengah memilih-milih jas untuk ia kenakan.
"Sudah siap?" Tanya anita sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Sudah" balas gilang.
Mobil mereka melintas memebelah suasana malam di kota.
~~~~~~~~~
Sebuah taman dengan dekorasi ulang tahun yang indah menyapa kedatangan mereka berdua.
Dengan anggun anita berjalan beriringan dengan gilang. Para tamu undangangan tertuju pada mereka
"Kak nita!!!!" Teriak seorang anak kecil bergaun merah sambil berlari menghampiri anita. Anak itu langsung memeluk tubuh anita dengan kuat.
Anita menurunkan sedikit tubuhnya menyetarakan dengan anak kecil itu. Dia tersenyum bahagia menatapnya. "Selamat ulang tahun adik kakak yang paling cantik" kata anita.
"Terimakasih kakak" balas amel langsung memeluk anita kembali. Tiba-tiba anita melepaskan pelukannya. Dia menatap gilang sambil mengerutkan keningnya. Mulutnya dimanyunkan dan dia menatap gilang dari atas sampai bawah.
Gilang yang ditatap pun hanya diam kebingungan. "Siapa kau?" Tanya amel pada gilang.
"Apa kau akan menyakiti kak anita?" Imbunya.
"Amel" peringatan anita pelan.
"Kak nita, siapa dia?" Tanya amel.
"Dia suami kakak amel" kata anita sambil tersenyum.
"Suami?" Gumam amel bingung.
Anita sedikit terkekeh melihat tingkah amel. "Nama kakak gilang" kata gilang sambil mengulurkan tangannya. Perlahan amel membalas uluran tangan gilang.
"Amel, Sacitta Camelia" katanya.
"Kau sangat pintar, sini biar kakak gendong" kata gilang. Amel pun mendekat ke arah gilang. Dengan sigap gilang menggendongnya.
"Ini!" Kata anita sambil memberikan sebuah tas berisikan mainan dan sebuah boneka. Amel langsung berbinar melihat
hal itu"Banyak bangett" katanya.
"Makasii kak" katanya pada anita.
"Ini bukan dari kakak" kata anita.
"Lalu?" Tanya amel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Martanita [END]
Romance⚠️PERLU DIPERHATIKAN!!⚠️ Cerita ini mengandung sedikit unsur kedewasaan, untuk yang dibawah umur bijaklah dalam memilih bacaan! (18++) Baik dan lugu, itulah sifat dari seorang Anita Gautama. Wanita yang jatuh cinta pada lelaki yang bernama Herman Wi...