33. Renita Zivania

651 46 4
                                    

Marta membuka pintu itu dan tampak seorang wanita yang mengenakan kemeja putih serta rok abu tersenyum ke arah marta.

~~~~~~~~~

"Selamat pagi pak. Saya Renita Zivania, sekretaris bapak" wanita itu tersenyum kearah marta.

Sekretaris? Bagaimana bisa marta memilih skretaris tanpa bertanya padaku?

"Oh ya, silakan masuk" marta mempersilakan wanita itu untuk masuk dan duduk di ruang tamu.

Wanita itu tersenyum ramah kearahku. "Selamat pagi bu, saya renita sekretaris pak gilang" katanya padaku. Aku hanya membalasnya dengan anggukan.

Marta duduk disebelah wanita itu dan aku juga ikut duduk disebelah marta. "Kenapa kau tak memberitahu padaku bahwa kau sudah memilih sekretaris?" Tanyaku.

"Haruskah aku mengatakan semuanya padamu?" Tanya marta tanpa menoleh kearahku.

"Lagi pula kau akan selalu setuju dengan keputusanku" imbuhnya.

"Oh ya renita, karena kamu sudah menjadi sekretaris saya, saya minta kamu mengurus semua kebutuhan saya, mulai dari pekerjaan hingga yang lainnya. Seperti menyiapkan berkas-berkas, membuatkan jadwal meeting, menyiapkan sarapan dan juga pakaian yang akan saya gunakan" kata marta panjang lebar.

"Tunggu!" Aku segera menyela.

"Apa kah semua itu tugas sekretaris?" Tanyaku. Marta mengangguk mengiyakan.

"Hingga menyiapkan sarapan dan juga pakaian?" Tanyaku. Marta kembali mengangguk.

"Marta, kan ada aku. Kau tidak perlu menyuruhnya menyiapkan hal-hal pribadi seperti itu" kataku.

"Aku istrimu, dan hal itu biar aku yang melakukannya" imbuhku.

"Kau juga sibuk bekerja kan?" Kata marta tpi tak ku hiraukan.

"Renita, untuk masalah menyiapkan makanan dan pakaian itu biar saya yang melakukannya. Kamu kerjakan tugasmu yang berkaitan dengan perusahaan. Mengerti?!" Kataku.

"Baik bu" balas renita. Marta tiba-tiba beranjak dari tempat duduknya.

"Kamu ikut saya renita" kata marta. Renita pun mengikuti marta.

"Kau akan mengajaknya kemana?" Tanyaku.

"Aku akan memperlihatkan kamar untuknya dan ruang kerja dirumah ini" kata marta. Perlahan aku mengikuti mereka menaiki satu persatu anak tangga.

"Kau mengikuti kami?" Tanya marta dengan tatapan tidak suka.

"Tapi tidak baik jika meninggalkan suami bersama wanita lain" kataku.

"Aku hanya mengantarkan sekretarisku keruang kerjanya. Jadi kau tak perlu khawatir" balas marta.

Karena tak ingin menambah masalah aku pun mengiyakan kata marta dan kembali keruang tamu.

~~~~~~~~~

AUTHOR POV

"Ini ruangan kerja saya, jadi untuk berkas-berkas yang sudah selesai kamu bisa taruh disini" kata gilang sambil menunjuk kearah meja kerjanya.

Martanita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang