Martanita [END]

23. Tamu Bulanan

10 menit kemudian mereka sampai disekolah  tanpa basa-basi anita langsung turun dari mobil dan membanting pintu mobil dengan cukup keras hingga membuat gilang terperanjat kaget.

Gilang hanya bisa mengelus dada, melihat tingkah anita pagi ini.

~~~~~~~~

ANITA POV

Hari ini aku merasa bosan melalukan sesuatu. Perutku terasa nyeri akibat rutinitas bulanan para wanita.

Aku menyenderkan badanku dikursi kerjaku. "Hai, nit" sapa linda yang membuatku sedikit kaget.

"Bisa gak sih lo tu ketok pintu dulu baru masuk? Heran gue" balasku dengan nada kesal.

"Widihh galak amat ni, pms lo?" Tanya linda. Aku mengangguk mengiyakan.

"Sakit perut gue, pengen bakso" kataku.

"Yih, hubungannya sama bakso apa coba?" Kata linda.

"Lin" kataku memelas.

"Apa sih nit?" Tanya linda.

"Pengen bakso" kataku.

"Beli sendiri" balas linda. Aku memanyunkan bibirku kesal.

"Eh, iya gue ada jam sekarang, pai pai" kata linda langsung pergi dari ruanganku.

~~~~~~~~

AUTHOR POV

Gilang tampak termenung sedari tadi. "Hey!" Gilang sontak terperanjak saat bahunya ditepuk oleh bagas.

"Kenapa lo? Tumben kalem banget" tanya bagas.

"Bener, lo kenapa sih lang?" Tanya bima.

"Gapapa kok" balas gilang.

"Bohong ni anak, pasti lagi ada masalah, masalah rumah tangga kah?" Tanya rangga.

Gilang menaikkan alisnya. "Tu kan" balas rangga.

"Ada apa? Lo berantem sama kak anita?" Tanya bagas.

"Gak berantem sih, tapi dia marah sama gue, gak tau kenapa dari tadi di rumah bawaannya sensi mulu" jelas gilang.

"Masalah wanita kali" balas bima.

"Bini lo pms tu" rangga terkekeh.

"Mungkin, tpi dia gak bilang" kata gilang. Ketiga temannya langsung menepuk jidat.

"Lebih baik lo jangan buat masalah" peringatan rangga.

"Biasanya klo cewek lagi gtu tu, pasti cepet banget marah, apapun yang kita lakuin pasti salah dimata mereka" jelas bima.

"Eh, kalian jangan gibahin kakak gue ya, gue laporin lo pada" ancam bagas.

"Kita cuma lagi jelasin doang kok, ambil contohnya kakak lo" balas bima sambik terkekeh.

"Pokoknya lo buat dia seneng, apa pun yang dia mau lo harus kasi, lo harus beliin, nah pasti dia gak sensi lagi" kata rangga.