AUTHOR POV
Seorang wanita bergaun putih tampak bersanding dengan seorang pria di atas pelaminam. Para tamu yang hadir memberikan ucapan selamat secara bergantian."Selamat ya ta...!!!" Kata seorang wanita sambil memeluk wanita bergaun itu.
Wanita itu pun membalasnya. "Uhh...makasihh ya!"
Seorang wanita paruh baya menghampiri kedua mempelai. "Selamat ya Anita,"
"Terima kasih Bu." Perempuan bernama Anita itu mencium tangan sang wanita paruh baya.
Setelah tamu selesai memberi ucapan selamat, kedua mempelai duduk bersama di kursi yang sudah disediakan. Raut wajah bahagia terpancar dari Anita. "Akhirnya sah, aku seneng banget Mas." Namun lelaki yang menjadi suaminya seperti tidak menyukai perkataan istrinya tadi. "Iya, Mas juga seneng." Lelaki yang menjadi suami Anita itu tersenyum memaksa.
~~~~~~~~~~~
Di sebuah kamar tampak kedua mempelai tengah mengganti pakaian.
"Nit, Mas mau ngomong sesuatu." Kata sang suami.
Anita sibuk membuka aksesorisnya. "Ngomong apa Mas?"
"Rencananya Mas besok mau ngelamar pekerjaan" Kata suaminya yang bernama Herman.
"Wah, bagus itu Mas, kamu ngelamar di mana?" Tanya Anita.
Memang di antara mereka hanya Anita yang bekerja, sedangkan Herman tidak, karena faktor biaya, Herman tak mampu melanjutkan sekolahnya.
Herman sambil membuka kemejanya. "Ada, di sebuah perusahaan."
"Mas boleh minta sesuatu gak?" Imbuhnya.
"Mas mau minta apa?" Anita perlahan mendekati Herman.
Herman memeluk pinggang ramping Anita. "Mas minta mobil ya, motor yang biasa Mas pake udah rusak Nit."
Tanpa pikir panjang Anita mengiyakan permintaan suaminya. "Iya, nanti Nita beliin" Anita tersenyum seraya mencubit pipi suaminya itu.
Anita memang sejak kecil sudah hidup bergelimang harta, bagaimana tidak? Sang Ayah adalah bos dari sebuah perusahaan dan sang Mama seorang pebisnis kuliner hingga memiliki banyak restoran.
Malam itu setelah mereka mengganti pakaian, mereka langsung tidur. Tidak ada istilah malam pertama bagi mereka di malam itu dan memang itu keinginan Anita sendiri. Dia masih ingin fokus dengan kariernya ia masih mengundur rencana untuk memiliki seorang anak.
~~~~~~~~~~
Hari ini langit pagi terlihat cerah. Di ruang makan tampak Herman tengah menikmati sarapan di ruang makan. Tiba-tiba ia dikejutkan dengan Anita yang memeluknya dari belakang.
"Eh, ada apa sih Nit?" Tanya Herman tampak sedikit kesal.
Namun Anita hanya menyengir dan memperlihatkan sebuah kunci di depan wajah Herman. Ekspresi Herman langsung berubah menjadi senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Martanita [END]
Romance⚠️PERLU DIPERHATIKAN!!⚠️ Cerita ini mengandung sedikit unsur kedewasaan, untuk yang dibawah umur bijaklah dalam memilih bacaan! (18++) Baik dan lugu, itulah sifat dari seorang Anita Gautama. Wanita yang jatuh cinta pada lelaki yang bernama Herman Wi...