ANITA POV
Karena hari ini libur, jadi aku merencanakan untuk menginap dirumah mertuaku.
Devan sedang bermain bersama papa Johan. Aku dan mama Hana memasak di dapur. Dan Marta sedang mandi.
"Ma, ini dagingnya" kataku memberikan potongan-potongan daging.
"Iya, itu juga sekalian ya Nit" mama menujuk ke arah sayuran.
"Paa....pa...iii..." Celoteh Devan saat melihat Marta.
"Devan" Marta medekati Devan.
"Lagi maim sama siapa ini?" Tanya Marta. Devan tertawa sambil menyentuh wajah papa.
"Ayo kita makan!! Udah mateng ini" kata mama.
Aku membantu mama menghidangkan makanan di meja makan. Setelahnya aku menghampiri mereka dan menggendong Devan.
Aku sempat kesusahan saat makan karena Devan tidak berhenti bergerak di pangkuanku. "Sayang mau main ya?" Tanyaku.
"Aa....aaa...." Dia menujuk ke arah mainannya yang berserakan di lantai.
"Bentar dulu ya sayang, mama makan dulu" Aku mengeratkan peganganku pada Devan. Dia malah semakin memberontak dan kini menangis sangat kencang.
"Devan kenapa nangis sayang?" Tanya Marta berusah menghiburnya. Namun tetap saja dia menangis.
"Sini sama papa dulu ya, biar mama makan dulu" kata Marta mengambil Devan dari gendonganku.
"Mau itu?" Marta menujuk ke arah mainan Devan.
"Sini sama nenek ya sayang" Mama mendekati Marta dan Devan.
"Gapapa kok ma, biar Gilang aja yang ngajak Devan" kata Marta. Mama tampak membisikkan sesuatu pada Marta.
"Johan! Main sama kakek juga yuk!" Ajak mama.
AUTHOR POV
"Makan, kenapa natap aku kaya gitu?" Tanya Gilang pada Anita.
"Iya ini juga lagi mau makan" kata Anita.
"Terpesona nih" goda Gilang.
"Ihhh kepedean" balas Anita. Sambil menyuap sesendok nasi.
"Aaaa.... Suapin mama" pinta Gilang. Anita tertawa melihat tingkah Gilang.
"Buka mulut, bayi besar mama" Anita menyuapkan sesendok nasi pada Gilang.
~~~~~~~~~~~~~~~
Anita menidurkan Devan di boxnya. "Nit, Devan udah tidur?" Tanya Gilang.
"Udah" balas Anita.
Gilang mendekati Anita dan merangkulnya. "Ada maunya dah nih" curiga Anita.
"Kita santai-santai di luar yuk!" Ajak Gilang.
"Hmmm...boleh" balas Anita.
Ternyata di dekat kolam berenang, Gilang sudah menyiapkan sesuatu. "Kamu nyiapin ini semua?" Tanya Anita.
"Iya, kamu suka?" Tanya Gilang. Anita mengangguk mengiyakan.
"Udah lama kita gak habisin waktu berdua" kata Gilang.
"Ya kan bertiga jadinya, ada Devan" kata Anita.
Cup!
Tiba-tiba Gilang langsung mencium pipi Anita. "Jangan pernah berubah ya Nit, tetep jadi istriku dan ibu yang baik buat Devan" kata Gilang.
"Itu pasti" balas Anita seraya tersenyum.
Gilang mendekatkan wajahnya. Anita sedikit memundurkan dirinya. Perlahan matanya terpejam. Skip.
KAMU SEDANG MEMBACA
Martanita [END]
Romance⚠️PERLU DIPERHATIKAN!!⚠️ Cerita ini mengandung sedikit unsur kedewasaan, untuk yang dibawah umur bijaklah dalam memilih bacaan! (18++) Baik dan lugu, itulah sifat dari seorang Anita Gautama. Wanita yang jatuh cinta pada lelaki yang bernama Herman Wi...