37. Pindah

389 28 0
                                    

ANITA POV

Pagi ini kak melda mengajakku untuk pergi berdoa di gereja. Dia merasa ada hal aneh di rumah ini. "Marta" panggilku.

"Iya?" Balas marta sambil mengenakan kemeja.

"Kau mau ikut berdoa ke gereja pagi ini?" Tanyaku. Dia menghentikan aktivitasnya dan menatap diriku sekejap.

"Hari ini ada meeting" balas marta.

"Tapi kan bisa ke gereja dulu baru ke kantor, lagi pula kita kesana untuk beribadah" kataku.

"Kamu gak liat aku buru-buru?! Meetingnya mendadak jadi aku gak bisa ikut, bilang ke kak melda juga" dia langsung berlalu pergi.

Aku berjalan ke ruang tamu. Disana ada kak melda dan felicia. "Morning aunty!" Sapa felicia. Aku melambaikan tangan kearahnya.

"Oh ya, nit, gilang kemana?" Tanya kak melda.

"Dia bilang ada meeting mendadak hari ini, jadi dia gak bisa ikut" jawabku. Kak melda tampak berpikir sejenak setelah itu dia mengangguk.

~~~~~~~~~~

Usai dari gereja kami langsung pulang. Entah kenapa tiba-tiba haiden ingin di buatkan nasi goreng dirumah. Aku tertawa tiap kali mendengar rengekannya meminta hal itu.

"Sekarang aunty buatin ya, haiden tunggu dulu" kataku.

"Okey aunty" balasnya sambil duduk di ruang makan.

"Wahh masak apa ini?" Tanya kak andre yang mengambil segelas air.

"Nasi goreng kak" balasku.

Tak berselang lama masakan ku jadi. Kami makan bersama diruang makan. Haiden tampak lahap memakan nasi goreng buatanku. Sangat menggemaskan.

~~~~~~~~~~

AUTHOR POV

Malam ini mereka berkumpul di ruang makan. Sedari tadi melda tak melepaskan pandangannya dari renita. Dia merasa ada sesuatu yang aneh pada wanit itu.

Renita terus menatap kearah gilang yang tengah menikmati makanan. "Renita" panggil melda. Hal itu membuat semua orang mengalihkan pandangannya ke arah melda.

"Tolong ambilkan saya air" pinta melda.

"Baik bu" renita menuangkan air yang ada didekatnya dan memberikannya pada melda.

~~~~~~~~~~

"Gilang" melda melangkah mendekati gilang dengan membawa secangkir kopi.

"Kakak? Nggak perlu repot-repot" kata gilang.

"Nggakpapa  kok, sekali-kali" kata melda sambil terkekeh.

"Kerjaannya banyak ya?" Tanya melda sambil medudukan dirinya di sebuah kursi dekat gilang.

"Nggak terlalu kok kak, bentar lagi selesai" gilang membuka lembar demi lembar kertas dihadapannya.

"Kakak mau ngomongin sesuatu" gilang melihat ke arah melda.

"Ngomongin apa kak?" Tanya gilang.

"Renita"

"Kamu yang punya ide untuk ngajak dia tinggal disini?" Tanya melda, gilang hanya mengangguk.

"Kamu gak ada rencana buat nyariin dia apartemen atau apa gtu?" Tanya melda.

"Untuk kali ini belum kepikiran sih kak" balas gilang.

"Nggak baik ngajak orang lain tinggal di rumah ini, apa lagi bukan keluarga" kata melda.

"Lebih baik kamu cariin dia apartemen secepatnya. Perasaan kak gak enak lang" melda beranjak lalu pergi dari ruang kerja gilang.

Martanita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang