AUTHOR POV
Mereka baru saja sampai di rumah. Anita langsung mengganti pakaiannya. Dan memuju ke taman.
Gilang yang malihat hal itu merasa aneh. "Kamu gak makan dulu?" Pertanyaan gilang sama sekali tak di gubris oleh anita.
~~~~~~~~
Anita memainkan tetesan air hujan yang turun dari atap sambil sesekali dia tertawa.
Perlahan dia memasuki taman dan menikmati derasnya air hujan. Anita tampak sangat senang.
Dari balik jendela gilang tersenyum melihat anita yang tertawa-tawa dibawah hujan. "Terkadang dia tampak sangat dingin terkadang juga seperti anak kecil yang sangat lucu" gumam gilang.
Anita menakupkan tangannya menampung air hujan.
Brusss....
Leparan air itu mengenai gilang yang sedang membawa handuk untuk anita. Anita tampak terkejut. Sedangkan yang kena siram hanya diam sambil memejamkan matanya.
"Maafkan aku, apa kau baik-baik saja?" Tanya anita yang perlahan mendekati gilang.
Gilang membuka matanya dan ikut melangkah mendekati anita. Kini mereka saling bertatapan dia bawah derasanya hujan. Manik hitam keduanya saling beradu.
Gilang memegang kedua lengan anita. "Apa kau sengaja melakukannnya agar aku bisa ikut bermain bersamamu?" Tanya gilang.
Anita menggeleng dengan cepat. "Aku tidak sengaja"
"Apa kau ingin melihatku disaat basah?" Goda gilang.
"Disaat basah?" Gumam anita.
"Maksudku basah karena hujan" kata gilang kemudian melepaskan tangannya dari lengan anita. Anita hanya ber-oh-ria.
Brusss.....
Gilang meleparkan air ke arah anita hingga membuatnya terperanjat. "Apa yang kau lakukan?" Tanya anita.
Gilang hanya tertawa. "Marta!" Teriak anita. Gilang segera berlari lalu di kejar oleh anita. Mereka bermain dibawah hujan sesekali tertawa.
Hingga sekarang giliran gilang. "Dapat!" Kata gilang sambil memeluk anita dari belakang.
Deg!
Tubuh anita langsung menegang. Gilang yang merasakan hal itu langsung melepaskan pelukannya. "Maaf" lirihnya.
"Ayo kita masuk, hujannya semakin deras" kata gilang. Anita mengangguk menyetujuinya.
~~~~~~~~
GILANG POV
Anita tampak memegangi kepalanya di pinggir ranjang. "Apa kau baik-baik saja?" Tanyaku.
"Hanya sedikit pusing" balasnya.
"Ini pasti karena hujan-hujanan tadi" kataku.
Aku mengambilkan beberapa pil obat sakit kepala. "Minum ini, setelah itu tidur" kataku.
Anita mengangguk lalu meminum obat itu setelahnya ia langsung berbaring. Aku menarikkan selimutnya sampai di dada. "Selamat tidur" kataku sambil tersenyum.
"Selamat tidur" balasnya.
~~~~~~~~
Pagi ini kami bersiap berangkat ke sekolah. Tapi tidak seperti biasanya anita tampak lemas hari ini wajahnya sedikit pucat dan hari ini juga dia telat bangun.
Aku mendekatinya dan menyentuh keningnya. "Badanmu hangat, lebih baik hari ini kau tidak perlu mengajar" kataku.
Dia menggeleng pelan. "Tidak, aku baik-baik saja, lagi pula akan ada ulangan dikelasmu hari ini" katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Martanita [END]
Romance⚠️PERLU DIPERHATIKAN!!⚠️ Cerita ini mengandung sedikit unsur kedewasaan, untuk yang dibawah umur bijaklah dalam memilih bacaan! (18++) Baik dan lugu, itulah sifat dari seorang Anita Gautama. Wanita yang jatuh cinta pada lelaki yang bernama Herman Wi...