AUTHOR POV
Pagi ini Anita tampak bersiap untuk olahraga. Dia menguncir rambutnya ala kuncir kuda. Pantulan dirinya tampak pada cermin dihadapannya dia tampak terseyum.
"Nit" panggil Gilang.
"Iya?" Balas Anita yang masih fokus menatap ke arah cermin.
"Mau kemana kamu?" Gilang tengah mengenakan kemeja.
"Mau olahraga" jawab Anita sambil menyengir.
"Tumben" kata Gilang.
"Iya lagi pengen aja" balas Anita.
"Mau ikut?" Ajak Anita. Gilang menggeleng pelan.
"Kamu nggak bilang sih, ntr aku mau ke rumah bagas bentar" kata Gilang.
~~~~~~~~~~~
Anita berlari kecil mengitari komplek rumahnya. Sesekali dia berhenti melihat-lihat tanaman bunga di pinggir-pinggir jalan sepanjang komplek.
Tiba-tiba langkahnya terhenti. Seorang wanita berjubah hitam tengah berbicara dengan seseorang dari kejauhan. "Renita?" Gumam Anita.
Wanita berjubah itu menatap sekilas ke arah Anita. Anita sedikit terperanjat saat melihat wajahnya. "Renita!!" Panggil Anita sambil berlari mengejar wanita yang ia yakini Renita itu.
Saat Anita semakin dekat, wanita itu malah berlari. Anita semakin di buat bingung. Dia terus mengikuti wanita itu hingga keringat terus menetes diwajahnya.
Tiba-tiba kaki Anita keseleo. Membuat dirinya sedikit kesakitan. Dia mengehentikan langkahnya hal itu membuat dia kehilangan jejak wanita tersebut. Dia melihat ke kanan dan kiri tapi dijalan itu sangat sepi. Dia sudah cukup jauh berlari.
Nafasnya terdengar ngos-ngosan. Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Anita dari belakang. Sontak Anita dibuat terkejut dengan hal itu. "Kamu?" Anita tampak berusaha mengingat wajah orang yang kini ada dihadapannya.
"Agatha bu" balas lelaki itu.
"Iya-iya, saya lupa nama kamu" Anita sedikit terkekeh. Saat akan melangkahkan kakinya tiba-tiba Anita kehilangan keseimbangan membuat tubuhnya hampir terjatuh. Untungnya Agatha mengangkap tubuh anita dengan cepat.
"Ibu gakpapa kan?" Tanya Agatha ada raut khawatir diwajahnya. Anita mengulas senyuman.
"Tadi keseleo. Tapi nggakpapa kok" balas Anita.
"Biar saya anter pulang ya bu" tawar Agatha.
"Nggak usah ta, saya bisa pulang sendiri" kata Anita.
"Nggak, pokoknya ibu harus pulang sama saya, ntr ibu kenapa-kenapa gimana?" Kata Agatha.
Deg!
"Marta" batin Anita.
Agatha pun mengantarkan Anita pulang. Dengan perlahan Agatha menuntun Anita untuk berjalan ke dalam rumah. "Terimakasih Agatha" kata Anita
"Sama-sama bu" balas Agatha.
"Itu sepatunya di buka dulu ya bu, biar saya yang obati" Agatha bersimpuh di bawah Anita sambil membuka sepatunya.
"Ada lukanya" gumam Agatha.
"Ada kotak P3K bu?" Tanya Agatha.
"Disana, di sebelah dapur" anita menujuk ke arah tembok yang ia maksud. Agatha berjalan mengambil kotak P3K itu.
~~~~~~~~~~~
Disisi lain, Gilang yang baru saja sampai dirumah mendapati pintu rumahnya terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Martanita [END]
Romance⚠️PERLU DIPERHATIKAN!!⚠️ Cerita ini mengandung sedikit unsur kedewasaan, untuk yang dibawah umur bijaklah dalam memilih bacaan! (18++) Baik dan lugu, itulah sifat dari seorang Anita Gautama. Wanita yang jatuh cinta pada lelaki yang bernama Herman Wi...